Thursday, October 22, 2009

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II


Sekedar berbagi informasi, Berikut ini adalah susunan Kabinet Indonesia Bersatu II yang disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY):


MENTERI KOORDINATOR

1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto

2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa

3. Menko Kesra : R Agung Laksono

4. Sekretaris Negara : Sudi Silalahi

MENTERI DEPARTEMEN

1. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi

2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa

3. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro

4. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar

5. Menteri Keuangan : Sri Mulyani

6. Menteri ESDM: Darwin Saleh

7. Menteri Perindustrian : MS Hidayat

8. Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu

9. Menteri Pertanian : Suswono

10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan

11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi

12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad

13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar

14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto

15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Setianingsih

16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh

17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri

18. Menteri Agama : Suryadharma Ali

19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik

20. Menteri Komunikasi dan Informasi : Tifatul Sembiring

MENTERI NEGARA

1. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata

2. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan

3. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta

4. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak : Linda Amalia Sari

5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan

6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini

7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional : Armida Alisjahbana

8. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar

9. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng

10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa

PEJABAT SETINGKAT MENTERI

1. Kepala BIN : Jenderal (Purn) Sutanto

2. Kepala BKPM : Gita Wirjawan

3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan Pengedalian Pembangunan : Kuntoro Mangkusubroto

sumber www.tvone.co.id

Friday, October 16, 2009

Kandidat Menteri Kehutanan Bukan Orang dari Dunia Kehutanan

Basic saya adalah kehutanan. Lima tahun saya berkutat dengan ilmu rimba raya beserta satwa liarnya (wah suwe banget kuliah e Cak!). Saya adalah anak kandung kehutanan yang kini tersesat dan sedang susah payah mencari jalan untuk kembali. Saya tetap peduli dengan semua hal yang terjadi di dunia kehutanan. Tulisan ini hanyalah sebagian uneg-uneg dan usulan saya sebagai kasta terendah dari mahasiswa kehutanan yang dulu biasa bobokan di sekretariat dan hidup dari hutang di angkringan Kang Mardi.

Pada saat berbagai media mengumumkan daftar kandidat menteri untuk periode 2009 – 2014, tak satu pun dari kandidat tersebut yang saya kenal (mungkin sampeyan kurang leh jagongan kenduren jadi kurang informasi Cak). Paling tidak, kandidat tersebut seharusnya seorang yang mempunyai reputasi di bidang kehutanan dan lingkungan. Namun apa lacur? Kelihatannya dunia kehutanan sudah seperti habis manis sepah di buang.

Orangutan di TN Tj. Puting


Dunia kehutanan salah satu yang menyumbang devisa non migas paling banyak di republik ini. Dunia ini juga mengantarkan banyak orang menjadi konglomerat. Meskipun tak bisa diingkari, bahwa devisa tersebut harus dibayar mahal dengan kerusakan lingkungan yang luar biasa. Seharusnya di saat seperti inilah, diperlukan seorang Menteri Kehutanan yang benar-benar ahli di bidangnya. Dia harusnya anak kandung dari kehutanan itu sendiri (tapi maksud e dudu sampeyan to Cak? Wong lulus wae predikat dikasihani gitu kok). Dunia kehutanan sangatlah rumit, misal masalah status lahan. Kehutanan paling serakah, lahan di luar sertifikat Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah tanah negara (masuknya Kehutanan Cak). Sementara saat ini yang diakui mendongkrak kesejahteraan masyarakat justru dari sektor lain misalnya perkebunan yang lahannya jauh lebih sedikit. Persoalan di atas masih ditambah lagi permasalahan pelik lainnya. Jika yang menangani bukan seorang profesional, suramlah dunia kehutanan lima tahun ke depan.

Jika ingin mengkaji lebih jauh, sebenarnya permasalahan utama mengapa hutan ini cenderung semakin rusak? Insan kehutanan sendiri, rimbawan rimbawati tidak mampu membuat sebuah solusi membuat masyarakat yang sejahtera berbasis hutan. Lihat saja, banyak jargon pelestarian lingkungan tapi masyarakatnya bagaimana? Tidak ada listrik, tidak ada sinyal, tidak ada akses jalan dan jembatan yang baik, jauh dari sekolah. Sedangkan yang berkoar-koar justru enak-enak hidup di kota. (Ora Cak, aku LSM lho, hidup di pedalaman menemani warga. Lah kowe digaji kok Su, maksud e jenenge Suwiskebogiraz).

Apa yang akan dilakukan forester untuk memperbaiki hutannya? Dengan program Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan dan Hutan (GN-RHL) yang sampai sekarang tidak kelihatan hasilnya secara nyata, atau dengan program HTI yang konsesinya banyak di klaim masyarakat. Bahkan di dalam konsesi ada kampung, ada desa transmigrasi, kadang malah ada Hak Guna Usaha (HGU). Mau tahu usul saya? Satu hal saja, buatlah masyarakat itu tertarik dengan dunia kehutanan. Mengalahlah untuk membuat hutan lestari. Mengalah untuk menang.

Cara pertama, galakkan program Agroforestry di seluruh Indonesia. Jika ada lahan 2 Ha, buatlah 1,5 Ha untuk tanaman kayu (biasane fast growing species Cak) dan 0,5 Ha sisanya untuk tanaman semusim (jagung, padi, semangka, dll asal bukan ganja Cak). Tanaman semusim untuk keperluan sehari-hari untuk menghindari tebang butuh (nek boso banjar saru Cak! Ganti tebang perlu). Kayunya untuk tabungan 5 tahunan.

Masih cara pertama, Agroforestry tipe kedua, semuanya ditanami tanaman kayu (sengon, akasia, jati, dll) jarak tanamnya dilebarkan, di bawah tegakannya ditanami tanaman yang tahan naungan dan bernilai ekonomi tinggi misalnya jahe, kunir mangga, iles-iles, dll. (perasaanku aku ki luwih pinter timbang IPK-ku to Cak? Walah...perasaanmu wae Ndez). Bayangkan jika ada 100.000 Ha Akasia yang diantaranya ada iles-iles kalau panen semua bisa membeli Pulau Christmas (maksud e sekali-kali kita beli pulau negara lain, ora oleh Pulau Chistmas yo Pulau Nudes yo ra popo wekekek).

Cara kedua, jika memang anda di HTI, buatkan saja masyarakat sekitarnya plasma sawit atau karet yang secara nilai komoditi lebih menguntungkan. Toh, konsesi anda hanya berkurang secuil untuk pagar keliling (bener Cak, konsesi HTI sampai 200.000 Ha di 4 kabupaten lho hebat pisan mbok?). Jangan karena egoisme kita, hutan justru semakin rusak. Jika manusia Indonesia ini kita ajak untuk menanam pohon yang lama panennya, diajak menyelamatkan Harimau atau Gajah yang kulit dan gadingnya jutaan rupiah, susah. Mau tahu apa sebabnya? Karena perut mereka lapar, mereka perlu gantungan hidup. Jika mereka sudah ada gantungan hidup mereka tidak bakalan mengganggu lahan kehutanan bahkan Taman Nasional sekalipun. Jadi yang namanya Zona Penyangga itu ya Sawit atau Karet yang bisa diambil hasilnya oleh masyarakat sekitar.

Cara keempat berhematlah dalam bidang anggaran. Kurangi proyek-proyek yang tidak perlu (tur kadang-kadang wagu). Pergunakan setiap rupiah dengan bijak untuk kepentingan masyarakat sekitar hutan. Proyek yang sifatnya copy paste dikurangi bahkan dihilangkan samasekali (kegowo jaman kuliah copy paste laporan Cak, weleh-weleh). Terakhir khusus untuk hewan-hewan, silahkan ditangkarkan, jual jadi Hasil Hutan Non Kayu (HHNK). Cara paling jitu untuk mencegah kepunahan adalah dengan menangkarkan menternak mengembangbiakan dan menjualnya sebagai komoditi. Kambing dan Sapi bertahan sejak jaman purba dengan cara itu.

Nah bagi yang No Agroforestry, No HTI, No Sawit, No Karet, No Penangkaran. Ya udahlah anggap saja orang bingung milih celana terus tidak pakai celana (wudo Cak! Walah-walah jadi kelingan Miyabi). Semoga diterima di sisi-Nya segala amal baiknya, matur suwun.


Friday, October 9, 2009

Kisah Seorang Kurir

Melihat respon luar biasa mengenai kisah Levi Strauss. Saya ingin menambah lagi sebuah kisah yang tak kalah menarik. James E. Casey dilahirkan tanggal 29 Maret 1888 di Pick Handle Gulch sebuah tempat di dekat Candelaria, Nevada, AS. James E. Casey adalah orang menggagas UPS (United Parcel Service), sebuah perusahaan kargo (logistik) terbesar dunia yang masih eksis sampai saat ini (kalau tak lihat Cak, paling Cuma FedEx sama DHL saja pesaingnya). Tahukah anda bagaimana perjuangan seorang James E. Casey? Ia terpaksa berhenti dari sekolah ketika berusia 11 tahun, guna membantu keluarganya karena ayahnya tidak sehat. Pekerjaan pertama yang diperoleh oleh Casey adalah mengantar pembungkus ke sebuah gudang serba ada dengan gaji sebulan sebesar US$ 2,25. Selain itu, Casey juga bekerja sebagai pengantar telegraf di sebuah perusahaan telegraf.

James E. Casey pendiri UPS

Ketika berusia 15 tahun, James E. Casey dan 2 orang rekannya yang bekerja sebagai pengantar telegraf, memulai usaha sendiri yang kemudian berhasil berkembang. Dari pengantar yang berjalan kaki, naik sepeda, dan sepeda motor, akhirnya berkembang menggunakan truk. Pada tahun 1907, James yang berusia 19 tahun mendirikan American Massanger Company di Seattle, Washington DC dengan modal hanya US$ 100 yang dipinjam dari seorang temannya (modal utangan lho Cak?). Ia menjabat sebagai President, CEO, dan Chairman di perusahaannya (iki lho Cak, bedane nek wong barat masio perusahaan cuilikkk modal utangan, tapi organisasine tetap mantap). Perusahaan ini juga dijalankan bersama partnernya Claude Ryan dan George adiknya bersama beberapa remaja menjadi pengantar pesannya (surat, telegraf, bingkisan dll).

Perusahaannya terus berkembang sampai pada akhirnya pada tahun 1913 James menandatangani sebuah kesepakatan untuk merjer dengan Everti McCabe’s Motorcycle Massengers. Mulai saat itulah James tidak hanya mengantar surat, telegraf dan bingkisan kecil-kecil lainnya. James menapak dunia yang baru dari Parcel Delivery menjadi perusahaan Packages (paket logistik kargo). Mobil yang pertama kali dikirim adalah mobil Ford Model T, pada tahun yang sama. Pada tahun 1919 perusahaannya semakin berkembang dan ekspansi besar-besaran. Ia pun merubah nama perusahaannya menjadi Unites Parcel Servise (UPS).

Setelah sukses ia juga aktif di bidang sosial lewat lembaga yang dibentuknya Annie E. Casey Foundation. Lembaga ini dinamai dengan nama Ibunya, karena ia berpendapat Ibu adalah orang yang sangat berjasa pasca Ayahnya meninggal (Klo orang kaya di Indonesia Cak! Klo udah kaya ya paling nambah istri, kasih sodaqoh tapi membunuh orang dengan antrian yang desak-desakan, ya itulah tipe orang Indonesia kebanyakan, meskipun ada juga sebagian kecil dari mereka yang menerapkan prinsip-prinsip CSR di perusahaannya). Selain itu dia juga membentuk “The Jim Casey Youth Opportunities Initiative” yang membantu kaum muda untuk menemukan sebuah peluang usaha dan mengembangkannya. Mungkin semacamsekolah entrepreneur-nya Pak Ciputra.
Logo United Parcel Servise (UPS)
Saat ini, United Parcel Service (UPS) mempunyai lebih dari 340.000 karyawan di seluruh penjuru dunia dengan omset per tahun lebih dari US$ 22 Milyard. atau setara dengan Rp 206.095.950.000.000 (klo nggak salah membaca 206 bilyun 95 trilyun 950 juta rupiah wekekek...mumet pisan Cak! nilai kurs itu dijamin valid karena sudah dicek di www.coinmill.com berdasarkan kurs hari ini). Saat ini mungkin banyak juga mobil dengan logo UPS yang sering berseliweran di dekat rumah anda. Sebuah perusahaan yang dirintis oleh seorang yatim yang putus sekolah, dan modal yang didapat dari hutang Jadi masih berpikir untuk menjadi PNS dengan menyogok sana-sini?


Thursday, October 8, 2009

Tambang Emas Levi Strauss

Kisah ini saya tulis sebagai nasehat untuk Adik saya yang saat ini lagi gila-gilanya kepengen menjadi seorang PNS (Pegawai Nganggur Selalu). Sangat disayangkan, karena dia sudah mempunyai usaha sendiri yang lumayan maju. Warnet, konter pulsa, pengetikan dan kursus yang berkaitan dengan internet dan komputer. Penghasilan yang cukup lumayan ternyata tidak menyurutkan minatnya menjadi PNS. Untuk menyenangkan orang tua yang sudah terlanjur berpandangan bahwa sukses tidaknya seorang anak adalah bisa tidaknya menjadi PNS. (Wah repot yo Cak?). Nah, kisah berikut inilah yang saya ceritakan pada dia sehingga dia berpikir ulang untuk menjadi PNS.


Levi Strauss si penemu jeans

Saat demam emas melanda Amerika di tahun 1848, tersebutlah seorang pemuda berusia dua puluh tahun dari New York yang berniat mengadu nasib. Namanya adalah Levi Strauss. Di tempat asalnya ia adalah seorang penjual pakaian. Strauss berangkat ke California dengan berbekal beberapa potong tekstil untuk dijual selama perjalanan ke Barat. Si Pemuda memang pada dasarnya memang berbekal nekat belaka. Sampai di California, Levi Strauss telah menjual semua barang yang dimilikinya, kecuali segulung kanvas. Segulung kanvas? Apa gunanya? Siapa yang mau memakai pakaian dibuat dari kanvas? Atau mungkin?

Di California, Strauss memperhatikan bahwa para pekerja tambang memiliki celana yang cepat sekali rusak. Untuk itu Strauss mencoba membuat celana kerja dari bahan kanvas dan menjual kanvas itu kepada para penambang. Celana dari kanvas itu pun laku keras. Banyak penambang membeli celana kanvas dari Strauss. Pada dasarnya Strauss tidak sepenuhnya menyukai bahan kanvas. Strauss mulai menggunakan bahan lain yang dipesannya dari Genoa, Italia. Para pemintal disana mempunyai bahan kain yang kuat, bahan itu disebun "Genes". Strauss mengubah namanya menjadi "Jeans" dan mulailah ia memproduksi celana jeans pertamanya, yang diberi merk "Levi's".

Produk Levi's 501 tetap bertahan sampai saat ini
Hanya dalam waktu singkat celana ini menjadi "pakaian resmi" para penambang dan koboi di masa itu. Sampai kini, kita temui hasil karya Strauss itu menjadi "pakaian kebangsaan" banyak orang. Ya, pada akhirnya Levi Strauss menemukan tambang emasnya sendiri. Terkadang kita hanya melihat apa yang orang anggap tambang uang. Padahal tambang uang itu sudah ada di tangan kita. Potensi kita, kemampuan kita, harta kekayaan yang paling berharga. Namun terkadang kita tidak menyadarinya, justru kita memilih menjadi "buruh" yang selalu diperintah orang lain. Tak jarang dengan semena-mena. Viva Levi Strauss....

Siapa Menanam Dia Menuai


Ini mungkin merupakan kisah persahabatan riil yang paling luar biasa sepanjang sejarah. Perhatikan kisah ini baik-baik. Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan seseorang yang minta tolong. Ia segera berlari ke arah datangnya suara. Lalu ia melihat seorang pemuda sebayanya sedang bergumul dengan lumpur yang mengambang. Semakin ia bergerak, justru lumpur hidup itu menelannya hingga si pemuda malang itu semakin terperosok ke dalam. Pemuda pertama tadi dengan susah payah menolong si pemuda malang sampai akhirnya ia bisa keluar dari lumpur hidup itu. Si penolong segera memapah si malang pulang ke rumahnya.


Tak disangka, ternyata si pemuda malang tadi mempunyai rumah yang sangat bagus, besar, dan mewah. Ayah pemuda yang ditolongnya sangat berterima kasih atas pertolongan yang ia berikan kepada anaknya. Ayah pemuda itu hendak memberinya sejumlah uang, tapi ia menolak pemberian orang tua tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesama manusia tolong menolong dengan manusia lain yang dalam kesusahan. Sejak kejadian itu, mereka berdua menjalin persahabatan.


Si pemuda penolong adalah seorang yang miskin, sedangkan si pemuda kedua adalah putra bangsawan yang kaya raya. Si pemuda miskin ini mempunyai cita-cita yang sangat mulia, yakni menjadi dokter. Apa daya? ia tidak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi beruntunglah, ada seorang yang murah hati, yakni Ayah dari pemuda yang ditolongnya. Bangsawan itu memberinya beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.

Alexander Fleming

Tahukah anda siapa nama pemuda miskin yang menjadi dokter ini? Namanya ALEXANDER FLEMING, yang kelak di kemudian hari menemukan obat antibiotik Penisilin. Lalu siapa si pemuda bangsawan? Ia masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang, ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi. Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi semacam itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr. Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru kala itu. Akhirnya, pemuda itu berangsur-angsur sembuh, demam akibat infeksi itu reda. Ya, pemuda Fleming menyelamatkan nyawa sahabatnya untuk kedua kalinya.

Winston Churchil

Tahukah anda siapa nama pemuda bangsawan sahabat pemuda Fleming? Namanya adalah WINSTON CHURCHIL, yang kelak kemudian hari menjadi Perdana Menteri Inggris yang termasyhur itu. Dari kisah ini, kita dapat melihat hukum siapa menabur maka ia menuai. Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaik pula. Cita-citanya terkabul, ia menjadi dokter. Fleming kemudian menemukan penisilin yang akhirnya menolong jiwa Churchil untuk kedua kalinya. Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan Ayah Churchil? selain itu, kita bisa melihat betapa persahabatan yang tulus, tanpa memandang harta dan status sosial seseorang. Persahabatan yang luar biasa dari FLEMING dan CHURCHIL ini akhirnya mewarnai sejarah Inggris dan dunia.

Wednesday, October 7, 2009

Penyaircinta Berkelana dengan Menaiki Kuda Baru

Bukan rahasia lagi, semenjak kuliah bahkan SMU saya adalah seorang biker sejati. Saya menyukai travelling dengan sepeda motor, menghirup udara alam borneo (tentu saja pas tidak ada kabut asap Cak!), dan bisa berhenti di sembarang tempat untuk istirahat. Jauh sebelum sebuah tulisan di buku mata pelajaran Bahasa Indonesia (untuk Kelas 3 SMU kala itu) menyebutkan bahwa bepergian dengan sepeda motor jauh lebih mengasyikkan daripada mobil. Saya sudah mengalaminya sendiri.

Pada waktu SMU karena kami cuma punya satu motor, ya satu motor itulah yang kami pergunakan kemana-mana. Kami dua bersaudara, saya dan adik laki-laki yang usianya terpaut dua tahun saja. Kami mengunjungi daerah-daerah yang jauh dengan motor Honda GL-Pro '94. Terkadang Bapak kami sampai marah karena pulang kesorean padahal motor mau dipakai. Motor itu sangat berjasa bagi kami, pagi dibawa Bapak ke sekolah (jadi Oemar Bakrie hampir 20 tahun Cak! rak waleh-waleh), pulang sekolah bawa rumput untuk sapi-sapi kami, habis itu bebas bagian kami bawa main-main.


Mega Pro 2009 kawan mengarungi medan pedalaman

Di tanah Borneo ini memang saya masih berjodoh dengan Honda hanya sekarang naik kelas Honda Mega Pro. Dua tahun lalu, di Kal-Sel saya dapat jatah Mega Pro sekarang saya dapat jatah Mega Pro lagi. Ya, motor yang lumayan memenuhi standar untuk perjalanan 145 KM PP setiap minggunya kalau saya pulang dari pedalaman ke kota dimana istri cantik saya menunggu dengan masakannya yang luar biasa enak. Suatu saat jika kami sudah mempunyai usaha sendiri, yang memberikan pasif income ingin rasanya saya jalan-jalan dengan motor. Saat ini, ya lagi usaha untuk mengumpulkan modalnya dulu (usaha sing sregep Cak, ben cepet sugih) lalu bikin usaha, usaha sukses, terus bikin rumah, naik haji....(terus kapan touring e?) ya...ya...baru bisa jalan-jalan pakai motor.

Monday, October 5, 2009

Lebih Tinggi Mana Presiden atau MPR?

Saya ingat betul waktu saya masih di Sekolah Dasar. Pak Edi guru saya, pada saat pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (wah mata pelajaran PMP saiki wis almarhum Cak) mengajarkan bahwa Presiden adalah Mandataris MPR. Mandataris artinya orang yang diberi mandat oleh MPR. Sudah pasti, MPR itu lebih tinggi dari Presiden secara otomatis. MPR adalah lembaga yang mengangkat dan memberhentikan Presiden. Bahkan kala itu tertulis di buku mata pelajaran sejarah SD saya, bahwa Presiden Soekarno melakukan pelanggaran antara lain mengangkat diri Presiden seumur hidup dan menjadikan lembaga MPR di bawahnya dengan mengangkat MPRS (sebenar e ada tiga tapi aku lupa yang satunya Cak).


Beberapa hari kemarin beberapa media menulis mengenai siapa calon Ketua MPR periode 2009-2014. Uniknya, inti dari semua tulisan itu sama "Menunggu sikap dari SBY." Hal ini mengundang pertanyaan berbagai kalangan terutama partai koalisi. Nah, kalau saya justru malah bukan tetek bengek koalisi oposisi. Kalau saya malah mikir posisi MPR kan jadi di bawah Presiden meskipun ya tidak secara eksplisit seperti masa Orde Lama. Saya membayangkan sebuah
lembaga yang meminta pertanggungjawaban Presiden idealnya harus obyektif dan independen.

Hal ini mungkin hanyalah kerisauan saya sebagai warga negara. Semoga kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Jayalah Indonesiaku! Kami kibarkan merah putihmu di lembah-lembah sunyi, dan gunung-gunung yang tinggi!

Friday, October 2, 2009

Hikmah Di Balik Kontroversi Kedatangan Miyabi

Bagi penggemar film flora & fauna (weleh istilah e Cak!), nama Miyabi alias Maria Ozawa bukanlah nama yang asing. Wanita berusia 22 tahun ini memang sangat fenomenal. Dilahirkan pada tanggal 8 Januari 1986 di Hokkaido, ia mempunyai darah Kanada, Perancis, dan Jepang (pokok e darah campur aduk dikocok gak karuan Cak!) memang merupakan fenomena baru dalam bisnis film porno di Asia pasca berakhirnya era Asia Carrera yang tewas karena AIDS. Apa yang menarik dari Miyabi? wajahnya yang polos, kalem dan cenderung seperti wanita baik-baik itulah yang sebenarnya menjadi alasan utama banyak orang yang menggemari film-filmnya.

Foto Miyabi dalam balutan busana tradisional Jepang

Pada awalnya kehidupan Miyabi normal saja seperti remaja lain di usianya sampai pada suatu hari orang tuanya melihat foto bugil Miyabi di sebuah majalah dewasa Jepang. Orang tuanya marah habis-habisan melihat putrinya yang berusia 16 tahun melakukan hal yang sangat tidak pantas dan memalukan keluarga. Meskipun begitu Miyabi nekad meneruskan profesinya bahkan beralih ke film. Orang tuanya mengusirnya dari rumah dan tidak mengakui anak lagi tatkala Miyabi pulang dan menunjukkan CD dari film-film yang dibintanginya. Tidak hanya itu, teman-temannya pun mulai mencaci maki dan menjauhinya. Mereka takut dicap sebagai teman dari bintang film porno.

Saat ini Miyabi tinggal di sebuah apartemen mewah yang sewanya kurang lebih 16 juta rupiah. Ini tentu bukan jumlah yang banyak jika dibandingkan penghasilannya yang mencapai 75 juta. Ia lebih banyak menyendiri di rumah, memasak, dan menonton film-film yang dibintanginya sendiri. Ia menghindari membeli makanan di luar karena takut dikejar penggemarnya atau sebaliknya dicaci maki oleh masyarakat yang mengutuk profesinya. Namun artis tetaplah artis. Mereka biasa menggunakan make up untuk menutupi wajah mereka yang sebenarnya. Lihatlah wajah Miyabi tanpa make up di bawah ini:

Foto Miyabi dalam kondisi tidak di make up

Nah bagaimana menurut anda? bandingkan dengan foto di atas (susah banget Cak, cari foto Miyabi yang bagus dan tidak telanjang wekekek ketahuan kalau searching). Apa hikmah yang dapat kita ambil? Pada dasarnya Miyabi saat ini sudah ada di neraka dunia. Banyaknya uang yang ia miliki tetap tidak bisa menggantikan orang tua, sahabat-sahabat, dan teman-temannya. Hidup terasa sendiri. Sepi di tengah keramaian. Jadi sebenarnya surga neraka itu bukan sungai, bidadari, atau ulat belatung. Namun inilah hakikat surga neraka itu. Penyebab seseorang menjadi seperti ini sebenarnya paling banyak adalah salah asuhan. Meskipun belum ditemukan referensi mengenai Miyabi. Fakta dari seniornya Asia Carrera telah membuktikan betapa pentingnya mendidik anak secara baik dan benar.

Foto Jessica Steinhauser alias Asia Carrera

Asia Carrera yang terlahir dengan nama Jessica Steinhauser merupakan sosok wanita yang cerdas dengan IQ di atas rata-rata. Ia yang lahir dari Ayah dan Ibu seorang yang cerdas dari lulusan Universitas terkemuka. Orang tuanya yang bertabiat keras memaksanya belajar dengan giat, menyuruhnya masuk ke Universitas Harvard untuk menjadi dokter atau pengacara. Padahal yang ia inginkan hanyalah belajar melukis, menyanyi dan bermain piano. Namun orang tuanya tidak peduli, ia dikekang dan kerap dihukum bila mendapatkan nilai jelek saat ujian. Setelah tidak tahan dengan semua perlakuan orang tuanya, ia pun lari dari rumah sampai akhirnya menjadi bintang film porno. (Silahkan cari sendiri Cak kisah hidupnya, tanya Mbah Google ya).

Jika punya anak, janganlah anda paksa-paksa. Tahukah Anda? orang dengan IQ tertinggi di dunia yang pernah lahir? salah jika anda menjawab Albert Einstein. Jawaban yang benar adalah Leonardo Da Vinci. Pria asal Italia ini mempunyai IQ 220 dan dia berprofesi sebagai Pelukis bukan ilmuwan. (Cak intine piye? menolak atau menerima kedatangan Miyabi?!) Untuk kedatanganya ke Indonesia. Ya terima saja lah, wong ditolak pun CD-nya juga beredar luas di pasaran. Sekalian dijadikan contoh jelek dan peringatan bagi seluruh keluarga Indonesia supaya lebih hati-hati dalam pendidikan dan pengasuhan anak.




Popular Post