Friday, January 30, 2015

Kesombongan Si Pendoa

Sebuah kapal karam diterjang badai hebat. Hanya dua lelaki yang bisa menyelamatkan diri dan berenang ke pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat membagi pulau kecil itu menjadi dua dan mereka tinggal berseberangan.
Doa pertama, mereka memohon diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki ke satu melihat sebuah pohon penuh buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.


Seminggu kemudian. Lelaki ke satu merasa kesepian dan memutuskan berdoa agar diberikan istri, keesokan harinya, ada kapal karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang terdampar di sisi pulau tepat lelaki ke satu tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apanya.
Segera saja, lelaki ke satu ini berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa. Akhirnya, lelaki ke satu ini berdoa meminta kapal agar ia dan istrinya dapat meninggalkan pulau itu. Pagi hari mereka menemukan kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki ke satu dan istrinya naik ke atas kapal dan siap-siap berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan meninggalkan lelaki kedua yang tinggal di sisi lain pulau. 

Menurutnya lelaki kedua itu tidak pantas menerima berkat tersebut karena doa-doanya tak pernah terkabulkan.
Begitu kapal siap berangkat, lelaki kesatu mendengar suara dari langit, "Hai. Mengapa engkau meninggalkan rekanmu yang ada di sisi lain pulau ini?" "Berkatku hanyalah milikku sendiri, hanya karena doakulah yang dikabulkan," jawab lelaki kesatu.
"Doa temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka ia tak pantas mendapatkan apa-apa,"
"Kau salah!" suara itu membahana. "Tahukah kau bahwa rekanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa."
Lelaki ke satu itu bertanya, "Doa macam apa yang ia panjatkan sehingga aku harus berhutang atas semua ini padanya?"
"Ia berdoa agar semua doamu dikabulkan". Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? Banyak orang yang telah mengorbankan segala sesutau demi keberhasilan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peran orang lain, dan janganlah menilai sesuatu hanya dari "yang terlihat" saja.

Monday, January 26, 2015

Wejangan Almarhum Bob Sadino



Membawa selusin bodyguard bukan jaminan keamanan. Tapi, rendah hati, ramah, dan tidak mencari musuh, itulah kunci keamanan.

Obat dan vitamin bukan jaminan hidup sehat. Jaga lisan berucap, jaga hati, istirahat cukup, makanan gizi seimbang, dan olahraga yang teratur itulah kunci hidup sehat.

Rumah mewah bukan jaminan keluarga bahagia. Saling mengasihi, menghormati, dan memaafkan, itulah kunci keluarga bahagia.

Gaji tinggi bukan jaminan kepuasan hidup. Bersyukur, berbagi, & saling menyayangi, itulah kunci kepuasan hidup.

Kaya raya bukan jaminan hidup terhormat. Tapi, jujur, sopan, murah hati, & menghargai sesama, itulah kunci hidup terhormat.

Hidup berfoya-foya bukan jaminan banyak sahabat. Tapi, setia kawan, bijaksana, menghargai menerima teman apa adanya, & suka menolong, itulah kunci banyak sahabat.

Kosmetik bukan jaminan kecantikan. Tapi, semangat, kasih, ceria, ramah, & senyuman, itulah kunci kecantikan.



Satpam & tembok rumah yang kokoh bukan jaminan hidup tenang. Hati yang damai, penuh kasih, & tiada kebencian, itulah kunci ketenangan dan rasa aman.

Hidup kita itu sebaiknya ibarat "Bulan Matahari" - dilihat orang atau tidak, ia tetap bersinar. Dihargai orang atau tidak, ia tetap menerangi. Diterima kasihi atau tidak, ia tetap 'berbagi'. -

Jika Anda bilang Anda susah, banyak orang yang lebih susah dari Anda, dan jika Anda bilang kaya, banyak orang yang lebih kaya dari Anda. Di atas langit masih ada langit.

Suami, istri, anak, jabatan, harta adalah titipan sementara, itulah kehidupan. Pada akhirnya kesemua itu yang kita lakukan juga kesia-siaan. Nikmatilah hidup, selama Anda masih memilikinya & terus belajar untuk bersyukur dengan keadaanmu!

Karena Anda tidak akan tahu, kapan Sang Pemilik raga akan datang dan mengatakan pada Anda, "Ini saatnya pulang!" Memaksa Anda untuk meninggalkan apa pun yang Anda cintai dan yang Anda banggakan serta sombongkan.

Teriring do'a semoga diterima segala amalnya dan diampuni segala khilafnya....Amiin

Monday, January 12, 2015

Charlie Hebdo hanya sandiwara alias Psy Ops?

Saya mendapat BC di WA kok sepertinya menarik kalau di share :-)

Adiba Hasan - Sabtu, 19 Rabiul Awwal 1436 H / 10 Januari 2015 11:30
Charlie Hebdo hanya sandiwara alias Psy Ops?

Beredar sebuah analisis bahwa insiden penembakan kantor Charlie Hebdo, Paris hanya sebuah operasi sandiwara atau psy ops, sebagaimana dilansir BSR pada Sabtu (10/1/2015).
Dalam sebuah analisis oleh Jim Stone, seorang jurnalis investigasi independen memaparkan kejanggalan berdasarkan video penyerangan yang terjadi di Paris tersebut sebelum berita para tersangka pelaku penembakan meninggal dunia.

Stone mengajak pembaca untuk memperhatikan adegan bahwa, “Polisi yang ditembak dari jarak dekat tidak mengeluarkan darah walaupun tepat ditembak di kepalanya dan moncong senjata mengeluarkan asap putih.”

Yang menarik adalah respon Pemerintah Perancis setelah sandiwara ini. Mereka dengan mudah melancarkan tema IS, ISIS, Islam setelah disodorkan terlebih dahulu pada media sosial untuk membentuk persepsi masyarakat global.

Publishing director of the satyric weekly Charlie Hebdo, Charb, displays the front page of the newspaper as he poses for photographers in Paris, Wednesday, Sept. 19, 2012. Charb was among the people killed in the shooting attack at satirical French magazine Charlie Hebdo in Paris on 07 January 2015. (AP Photo/MIchel Euler)


Berikut 10 kejanggalan dalam kejadian tersebut, ditambah 2 hal yang inkonsisten.

1.  10 orang dikabarkan seharusnya tewas dan lainnya terluka. Namun, di TKP hanya terdapat 2 ambulan saja. Bukankah seharusnya dibutuhkan lebih dari 2 ambuan untuk mengevakuasi korban sebanyak itu?

2.    Memang suara tembakan yang terekam nampak seperti suara tembakan sungguhan, tetapi gambar yang ada tidak begitu jelas menampakkan lubang akibat tembakan. Yang terlihat justeru seperti stiker lubang peluru imitasi. Sementara pada adegan lain, salah seorang polisi kelihatan tertawa di sebelah mobil yang tertembak itu. Bukankah seharusnya suasananya mengharukan, saat seseorang ada yang tertembak? Sebagai tambahan, gambar situasi reka penembakan kaca depan pada Google menghasilkan kerusakan begitu besar pada seluruh bagian kaca depan, sementara pada kejadian di Perancis itu hanya menyisakan lubang kecil yang terpusat pada satu titik saja, apakah itu mungkin?

3. Semua orang yang beperan pada kejadian tersebut memiliki gaya rambut French Foreign Legion (Legiun Asing Perancis). Sangat aneh bukan jika supir taksi dan EMT berambut seperti personil militer?

4. (ini yang bagus) Jika para pelaku dikabarkan melarikan diri dan tidak tertangkap, bagaimana mungkin polisi Perancis dapat mengidentifikasi mereka dalam hitungan jam, sementara tidak ada satu pun wajah pelaku yang tertangkap kamera dimanapun? Jika terdapat paspor seperti pada insiden-insiden 911 atau MH17 tentu itu dapat menjelaskan identitas. Namun, tidak ada satupun pelaku yang menyerahkan paspornya. Lantas, darimana polisi mengetahui bahwa pelaku itu beragama Islam, bukannya agen Mossad yang sedang melakukan tugas lapangan? Mengherankan bukan?

5.  Tidak ditemukan foto atau cuplikan adegan yang memperlihatkan tetasan darah, bahkan hanya darah palsu dari para polisi atau korban yang katanya ditembak dengan AK-47. Padahal mereka tergeletak selama 10 detik di trotoar sebelum tembakan kedua kali, dan tidak ada darah setelah itu! Sungguh sangat janggal, jika ini kejadian nyata.

6.  Target dikatakan adalah sekelompok orang beragama yahudi, siapa yang biasanya menampilkan adegan teror B.S. paling sering? Ini memuakkan.

  7.  Mengapa jalanan sangat lengang dan tidak ada lalu lintas? Insiden ini seperti sudah disetting. Seolah-olah daerah itu telah disterilisasi sebelum ada kejadian, sehingga “pelaku teror” tahu bahwa area itu aman untuk memerkirkan kendaraannya ddi tengah jalan dan melakukan penembakan di satu titik strategis.

8.   Bagaimana para penyerang tahu bahwa hari itu akan ada pertemuan besar antar staff Charlie Hebdon, dimana semua orang penting “tertarget” akan hadir bersamaan? Pembunuhan sekali waktu yang mudah bukan? Apakah ini ada pertolongan NSA atau badan intelijen lain semacamnya?

9.Charlie Hebdon sebelumnya dikabarkan menghadapi masalah keuangan yang serius, mengapa tidak pada saat itu dijadikan momen psy ops? Itu adalah alasan yang bagus untuk menutup kantor Charlie Hebdon, tanpa membuat adegan sedramatis ini?

  10.Tidak ada bukti penarikan AK saat terjadi penembakan. Maka dicurigai bahwa senapan AK itu kosong. Lantas kalaupun isi, apakah pelurunya peluru karet? Apapun pelurunya, tidak ada jejak darah di pihak polisi. Padahal sebuah peluru AK telah melesat. Kalaupun polisinya menggunakan rompi anti-peluru, hanya pistol tangan saja yang tidak dapat menembusnya, bukan senapan AK. Ketiadaan penarikan senapan AK, sama saja dengan tembakan kosong.
   
Inkonsistensi ke-11: Semua video itu direkam dari atap gedung. Untuk kejadian yang kurang dari 1 menit, mana ada beberapa orang begitu kompak dan gesit naik ke atas gedung yang berbeda untuk mengabadikan sebuah insiden secepat itu? Lagipula, atap bangunan itu atap biasa, tidak cocok untuk mengambil gambar. 


Gunmen shoot a wounded police officer (R) on the ground at point-blank range, outside the offices of French satirical newspaper Charlie Hebdo in Paris, in this still image taken from amateur video shot on January 7, 2015, and obtained by Reuters.

Bahkan tak seperti atap sekokoh Starbucks atau semacamnya (yang bisa menopang bobot orang yang mengambil gambar). Jika orang-orang itu sudah ada di atap itu dari sebelumnya, betapa sempurnanya prediksi mereka bahwa disana akan ada sebuah insiden hebat, sehingga mereka dapat merekamnya dari sudut yang sempurna dari awal sampai akhir kejadian. Hanya ada satu jawaban rasional untuk ini. Mereka naik ke atap gedung dengan sengaja, untuk merekam kejadian yang sudah direncanakan sebelumnya. Kalaupun mereka petugas perbaikan atap, betapa hebatnya mereka semua memiliki hanphone dengan kamera seragam untuk merekam kejadian yang terjadi hanya sekitar 15 menit. Sudut pengambilan gambarnya begitu sempurna, begitu pula waktu pengambilan gambar dan posisi kameranya terlalu sempurna dan tidak mungkin dilakukan secara spontan. Bahkan robot android Data dari Star Trek tidak akan mampu naik ke atas atap untuk mengambil gambar dalam waktu secepat itu dan dengan gambar sebagus itu untuk direkam.

Inkonsistensi ke-12: satu tersangka pengendara yang melarikan diri saat insiden itu terjadi sedang ada di sekolah. Sementara teman-teman sekolahnya berdiri di depannya. Teman sekelas tersangka penembakan Paris yang berusia 18 tahun, telah melakukan aksi protes dengan mengatakan bahwa temannya tidak bersalah. Ia ada di dalam kelas saat insiden penembakan di Charlie Hebdo terjadi dan menewaskan 12 orang itu. Hamyd Mourad dilaporkan telah menyerahkan diri kepada polisi sekitar pukul 11 malam setelah ia melihat namanya disebutkan di berita. Sementara kawan-kawannya mengatakan bahwa ia memiliki alibi bahwa ia tidak bersalah, karena Hamyd Mourad ada di dalam kelas saat itu. Tapi tentu saja, hal ini tidak ada pengaruhnya, seperti pemboman Boston, saat teman seasrama mengatakan Tsnarev tidak ada di lokasi pengeboman saat insiden terjadi. Sekali nama seseorang dipublikasikan sebagai tersangka, maka dia akan hancur sebagai penjahatnya. Sayang sekali Hamyd Mourad, ia tidak dapat berharap bahwa sistem yahudi ini akan membebaskannya. Ia akan masuk ke Guantanamo.

Popular Post