Sunday, November 15, 2015

Sepang Clash Pengaruhi Citra Honda dan MotoGP

Insiden antara pembalap Tim Movistar Yamaha berkebangsaan Italia, Valentino Rossi dan pembalap Tim Repsol Honda berkebangsaan Spanyol Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (25/10/2015) menjadi sejarah buruk bagi Honda dan MotoGP.

Pasalnya, adanya indikasi nasionalisme antar pembalap MotoGP menjadikan kasta tertinggi balap motor di dunia itu menjadi tercoreng citranya. Rossi terang-terangan melontarkan tuduhan bahwa ada kongkalikong antara rekan satu timnya yang berkebangsaan Spanyol Jorge Lorenzo dengan pembalap rival Repsol Honda Marc Marquez yang main mata.

Dorna Sport Harus Ubah Aturan 

Semua cerita yang sudah banyak disajikan media itu luput membahas satu hal. Yakni, citra Honda dan terlebih lagi Dorna Sport sebagai organisasi penyelenggara balapan MotoGP. Sebab ini masalah serius, jika semua pembalap terkontaminasi ulah Marquez, maka Dorna harus merubah aturan bahwa satu tim harus pembalap yang berasal dari negara yang sama.


Sebab jika tidak, ada kemungkinan sepang clash bakal terulang dengan melibatkan pembalap yang lain. Kondisi ini tentu saja berbahaya bagi kelangsungan MotoGP ke depan dan rasa nasionalisme bakal disalahgunakan di ajang MotoGP.

Persaingan antara Rossi dan Marquez (foto: foxsport.com)

Padahal, dalam kasus Sepang Clash, aturan MotoGP jelas, selain pembalap ada juga persaingan tim. Jadi lucu, jika ada pembalap sebuah tim yang rela membantu pembalap tim lain yang notabene lawannya. Meski tidak terbukti dengan data empiris dan Marquez selalu menolak tuduhan itu, namun gesture yang ditunjukkan Jorge Lorenzo justru semakin menguatkan aroma kongkalikong itu.

Citra Honda Ikut Jatuh

Honda merupakan pabrikan yang merajai penjualan di Indonesia. Pesaing terdekatnya tentu saja Yamaha. Hal ini disadari betul, sehingga di seragam balap Tim Honda ada tagline 'Satu Hati (One Heart)' dan 'semakin di depan' di Tim Yamaha. Bahkan, ekstremnya bagi penggemar MotoGP, sehebat apa pun Kawasaki dengan Ninja-nya, pabrikan itu tidak masuk hitungan pebrikan berkelas karena tidak bertarung di ajang MotoGP.

Seolah menemukan momentum yang pas, penjualan Honda di Indonesia saat ini memang di bawah ancaman Yamaha. Produk pabrikan garpu tala Yamaha akhir-akhir ini lebih banyak digemari ketimbang Honda. Yamaha punya banyak jagoan di berbagai kelas mulai matic, bebek dan motor sport. Bisa dilihat faktanya kendaraan yang mengaspal di jalanan mulai banyak dihiasi produk Yamaha, mulai Vixion, Byson, X-Ride (matic yang tergolong revolusioner tanpa lawan di kelas ini, trail matic), Jupiter MX, Vega dan Mio berbagai varian.

Sepang Clash memunculkan beberapa obrolan unik, seperti penggemar Valentino Rossi yang kebetulan punya sepeda motor Honda. Banyak diantara mereka yang ingin menjual motornya dan membeli Yamaha. Bentuk-bentuk fanatisme seperti ini yang tidak diantisipasi oleh Honda. Kita lihat saja nanti, dalam satu tahun ke depan dampak dari Sepang Clash bagi penjualan produk dua pabrikan ini. Mengingat Honda juga turut menyerang Rossi yang notabene juga pernah menjadi ridernya dan mengantar Honda ke puncak kejayaan di ajang MotoGP.


EmoticonEmoticon

Popular Post