Wednesday, May 1, 2013

Komisi B Studi Banding di Dua Tempat

KOMISI B DPRD Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan studi banding di dua tempat. Yakni, program pertanian integrasi sawit-sapi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan pengembangan lahan tanaman pangan di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Hal itu diungkapkan Ketua Komisi B DPRD Kobar Jubair Arifin kepada sejumlah wartawan, Senin (29/4). "Kobar punya potensi besar untuk mengembangkan kedua program tersebut baik integrasi sawit-sapi maupun pengembangan tanaman pangan."

Ia melanjutkan Kabupaten Lebak luas areal perkebunan kelapa sawit hanya berkisar 4 ribu hektare saja. Namun bisa mengembangkan sebuah integrasi ternak dan kebun. Sedangkan Kobar mempunyai lahan sawit yang luasnya kurang lebih 100 ribu hektare. Apabila dikembangkan secara serius pasti hasilnya jauh lebih bagus daripada Lebak. "Produksi solid, bungkil dan pelepah kan jauh lebih banyak di kita sini."

Sedangkan Kabupaten Ketapang, lanjut dia, mempunyai program prioritas pengembangan tanaman pangan. Kabupaten yang berada di batas Kalteng-Kalbar ini mengharuskan setiap investor untuk menyediakan lahan seluas 300 hektare untuk pengembangan tanaman pangan. Pemkab Ketapang menggandeng PT Sang Hyang Sri (SHS), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola lahan tersebut dengan teknologi modern.

Menurut Jubair, program ini sangat pro rakyat. Pasalnya, masyarakat juga bisa menyerahkan lahannya untuk dikelola PT SHS. Lahan tersebut kemudian disertifikasi setiap 5 hektare atas nama masyarakat yang bersangkutan. Hasil panen terakhir pada Maret lalu, lahan itu mampu menghasilkan 5,2 ton per hektar yang dibagi dengan skema 2 ton untuk masyarakat pemilik lahan, 300 kilogram untuk PT SHS dan sisanya untuk biaya operasional. "Kalau dihitung-hitung hasilnya Rp35 juta sekali panen per lima hektare, setahun dua kali panen. Sedangkan apabila mereka bekerja di lahan mereka sendiri tetap diupah. Kita harus mengembangkan program seperti ini terutama untuk padi varietas asli Kobar."

Sebelumnya, Kepala Distanak Kobar Akhmad Yadi mengatakan Distanak bakal mematenkan varietas padi unggul nasional asal Kobar. Varietas padi tersebut diberi nama Padi Sungai Sekonyer. Varietas ini telah didaftarkan sejak tahun 2011 dan telah melalui serangkaian verifikasi dari pusat. "Kita sedang mengurus hak paten padi sungai sekonyer sebagai varietas padi unggul nasional, target kita awal 2014 sudah diakui."


EmoticonEmoticon

Popular Post