Monday, January 7, 2013

Serbuan Terompet China Turunkan Omzet Pedagang Terompet Tradisional

SERBUAN terompet buatan China yang banyak beredar jelang tahun baru menurunkan omzet pedagang terompet tradisional di Pangakalan Bun dan sekitarnya. Pasalnya, harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dan terlihat lebih kokoh karena berbahan plastik.

"Ya kalau dibanding tahun lalu menurun, yang bilang untung banyak pasti bohong,"kata Iyan, pedagang terompet yang ditemui di seputar Pantai Kubu, Selasa (1/1).

Ia melanjutkan terompet tradisional yang dibuat secara manual dijual antara Rp10-35 ribu tergantung besar kecilnya ukuran. Sistem penjualan menganut harga fleksibel. Pembeli bisa menawar dari harga yang dipatok penjual.

Menurut Iyan, salah satu cara untuk mendongkrak penjualan adalah menjual secara keliling dengan sepeda motornya. Selain bisa menjauhkan diri dari kota yang cukup banyak persaingan, anak-anak di pedesaan lebih bisa menerima produk karyanya.

Ditemui di tempat yang sama, Nindya seorang pembeli mengungkapkan terompet tradisional tidak kalah dengan produk impor. Selain itu, orangtua bisa mengajarkan kepada anak untuk peduli kepada usaha orang lain. "Saran saya bagi pemerintah bisa membatasi produk-produk impor. Kasihan paman penjual terompet bisa tidak laku."


EmoticonEmoticon

Popular Post