Thursday, January 31, 2013

Beredar BBM Lima Kejanggalan Status Tersangka Luthfi Hasan Ishaaq

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum bersikap resmi terkait status Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka kasus impor sapi. Juru bicara PKS untuk menjawab kasus ini pun konon baru akan diumumkan pada pukul 10.00 WIB nanti.

Namun beredar blackberry messengers (BBM) di kalangan internal PKS soal 5 kejanggalan penangkapan Luthfi oleh KPK. Kasus yang menerpa Luthfi Hasan yang merupakan Presiden PKS dan anggota Komisi I DPR tersebut dinilai janggal. Tak pelak ini dianggap sebagai upaya kriminalisasi terhadap Luthfi.

Kejanggalan pertama, menurut BBM tersebut, ketika awal berita penangkapan muncul isu di berbagai media bahwa yang ikut ditangkap adalah supir Menteri Pertanian, Suswono. Ternyata bukan dan tidak ada hubungan sedikit pun dengan pejabat-pejabat PKS.

Kejanggalan kedua, informasi setelah penangkapan yang mau disuap adalah anggota Komisi IV DPR dari PKS.

"Lalu ternyata sekarang menjadi Luthfi Hasan Ishaaq yang merupakan anggota Komisi I DPR. Komisi I adalah komisi yang membidangi Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika. Bukan urusan pangan," demikian bunyi BBM yang beredar seperti yang diterima merdeka.com, Kamis (31/1).

Kejanggalan ketiga, jika berkaitan dengan daging impor, dan tudingannya diarahkan bahwa LHI bisa mengatur Mentan yang notabene kader PKS, jelas salah alamat. Pasalnya Mentan tidak mengatur impor daging. Quota impor daging yang mengatur adalah Kementerian Perdagangan.

"Apakah LHI bisa mengatur Menperindag yang notabene orangnya SBY?"

Sementara kejanggalan keempat, disebutkan bahwa ada upaya penyuapan. Padahal LHI tidak menerima uang tersebut. Hanya disebutkan bahwa uang itu baru akan diberikan untuk LHI.

"Apakah adil orang yang berupaya mau disuap dijadikan tersangka? Padahal dia bisa jadi tidak tahu ada upaya itu. Dan apalagi tidak menerima uang tersebut."

Dan, kejanggalan kelima, penetapan tersangka kepada LHI oleh KPK tanpa didahului oleh pemeriksaan. KPK memang bisa langsung menetapkan tersangka terhadap seseorang yang tertangkap basah melakukan transaksi korupsi, namun LHI tidak ada dalam penggerebekan yang dilakukan KPK itu.

"Lalu mengapa tiba-tiba LHI -kurang dari 12 jam- langsung ditetapkan menjadi tersangka tanpa ada pemeriksaan sebelumnya? Berbeda dengan kasus-kasus lain yang bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun," demikian isi BBM yang beredar tersebut.


Sumber: Merdeka

1 comments so far

Ini ada jawaban yg beredar via BBM juga:

Ini bermula dr upaya Mentan dan agt komisi IV dr PKS utk mengurangi quota impora daging dr USA, krn ditengarai ada campuran daging babi disana. Dan upaya ini berhasil menurunkan quota impor. USA marah. Dan menekan istana utk beri pelajaran pd PKS. Di DPR sendiri sdg digalang pembongkaran penyimpangan impor oleh importir nakal yg main di kemendag dan kementan.

Di dlm negeri, ada upaya Misbakhun utk membawa kasusnya (century) ke international court, yg bisa membahayakan dan mencoreng cikeas. Sudi minta spy PKS meredam Misbakhun, tetapi ust Luthfi tdk bersedia.

Agar istana mau kerjasama, USA angkat kasus penggelapan pajak (SPT Tahunan) cikeas via the jakarta post.

Mk disusunlah skenario ustadz Luthfi.

Bergerak tuntaskan perubahan... Allahu Akbar
Innallaha ma'anaa


EmoticonEmoticon

Popular Post