ASSOCIATION of The Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) kabupaten Lamandau akan mengembangkan destinasi wisata baru yang ada di Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau. Kegiatan diawali dengan survey destinasi wisata dengan turing bertajuk ‘Jelajah Wisata Lamandau’ yang dimulai Sabtu (5/1). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan melibatkan delapan unit mobil. Peserta yang mengikuti kegiatan ini antara lain Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kobar, para pelaku usaha pariwisata, pemandu wisata dan sejumlah awak media.
“Potensi pariwisata di Lamandau sangat besar terutama di Kecamatan Delang. Harapannya kita nanti tidak hanya menjual paket di Tanjung Puting tapi bisa sampai daerah lain di sekitarnya,”kata Ketua ASITA Kobar Thomas Sari Wuwur kepada sejumlah wartawan di kediamannya yang menjadi lokasi start turing.
Ia melanjutkan Delang merupakan satu-satunya kecamatan yang menolak sawit. Kondisi alam Delang yang masih hijau membuat semua pengunjung seolah berada di Kawasan Wisata Batu Malang atau Kawasan Wisata Puncak Bogor. Wilayah ini merupakan satu-satunya kecamatan di Lamandau yang tidak terdapat kebun sawit. Kondisi tutupan hutan cukup lebat. Imbasnya, udaranya segar dan air yang mengalir di sungai-sungainya masih jernih. Selain itu, masyarakat Delang masih memegang adat istiadat setempat antara lain upacara adat tiwah dan rumah betang.
Jernih--Salah satu sungai yang mengalir di Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau, Kalteng. Kondisi airnya masih jernih dan jauh dari polusi. Keindahan panorama alam Delang membuat wisatawan serasa di Batu Malan atau Puncak Bogor. Pemkab Lamandau sedang gencar menggaet investor di bidang pariwisata untuk berinvestasi di daerahnya..
Dua dekade lalu, lanjut dia, Kabupaten Lamandau sudah menerima wisatawan asing yang diarahkan ke Desa Bakonsu, Kecamatan Lamandau. Namun penjualan paket wisata tersebut tidak bisa dilanjutkan. Sebab kondisi alam menuju desa tersebut sudah tidak seperti dulu. Belajar dari pengalaman tersebut, para pelaku usaha wisata ingin menyasar daerah yang benar-benar masih mempunyai kondisi alam yang bagus. “
Ditemui lokasi kegiatan Kepala Disparsenibud Lamandau Albert Jackat mengungkapkan pihaknya serius menggarap sektor pariwisata di Kabupaten Lamandau. Ada beberapa kegiatan budaya yang layak dijual sebagai paket wisata antara lain upacara babantan, tiwah dan memanggil semangat padi (pesta panen). Selain itu, terdapat kegiatan bersifat atraksi yang bisa dikreasikan oleh seniman-seniman Lamandau.
Menurut mantan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalteng ini, sektor pariwisata Lamandau bisa berkembang pesat dengan menjalin kerjasama dengan Kobar. Oleh karena itu, pihaknya mengundang perwakilan Disbudpar Kobar beserta para pelaku usaha pariwisata yang berkecimpung di dalamnya. “Kalau ribuan wisatawan yang ke Tanjung Puting itu sepuluh persennya saja bisa ke Lamandau, kita bisa mendapatkan sepuluh persen dari Rp37 miliar itu.”
EmoticonEmoticon