KOMPONEN masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang hadir dalam diskusi bulanan Salsa Forum di Cafe Salsa Jalan HM Rafii Pangkalan Bun meminta semua stakeholder benahi pengelolaan Bandara Iskandar.
"Pengelolaan Bandara Iskandar harus dibenahi supaya masyarakat bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,"kata Ketua Himpunan Mahasiswa Lamandau di Kobar David dalam diskusi yang digelar Senin (10/12) lalu.
Ia melanjutkan keberadaan bandara sangat penting sebagai penopang perekonomian masyarakat Kobar dan sekitarnya. Sehingga patut dicari solusi yang saling menguntungkan diantara semua stakeholder. "Bandara ini dibangun oleh rakyat bersamaan dengan bandara di Kecamatan Kudangan, hanya saja yang di Kudangan tidak dikembangkan."
"Pengelolaan Bandara Iskandar harus dibenahi supaya masyarakat bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,"kata Ketua Himpunan Mahasiswa Lamandau di Kobar David dalam diskusi yang digelar Senin (10/12) lalu.
Ia melanjutkan keberadaan bandara sangat penting sebagai penopang perekonomian masyarakat Kobar dan sekitarnya. Sehingga patut dicari solusi yang saling menguntungkan diantara semua stakeholder. "Bandara ini dibangun oleh rakyat bersamaan dengan bandara di Kecamatan Kudangan, hanya saja yang di Kudangan tidak dikembangkan."
Foto: Album di Akun FB Fajar Dewanto
Pungutan Tidak Wajar--Rombongan Putri Pariwisata Indonesia melakukan Fam Trip di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) beberapa waktu yang lalu. Meski merupkan tamu resmi dari Kemenparekraf, rombongan dipersulit saat panitia menjemput di Bandara Iskandar. Adanya pungutan-pungutan tidak wajar di Bandara Iskandar sudah menjadi rahasia umum. Namun tidak ada satu pun tindakan yang diambil pihak Provost TNI.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel (ASITA) Kobar Thomas Sari Wuwur mengungkapkan pungutan-pungutan yang tidak wajar banyak ditemui di Bandara Iskandar. Hal itu tidak hanya berlaku bagi pengusaha pariwisata. Banyak masyarakat umum juga banyak yang mengalami pungutan serupa. "Pungutan-pungutan tidak wajar itu yang mestinya harus dibicarakan (solusinya)."
Hal senada diungkapkan Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kobar Yomie Kamale, saat menjemput rombongan Putri Pariwisata Indonesia (PPI) juga sempat mengalami kendala. Rombongan PPI merupakan tamu resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk mempromosikan pariwasata Kobar. Sebenarnya, panitia sudah berkoordinasi dengan pihak Lanud Iskandar. Meski begitu, pihak koperasi bandara mempermasalahkan bus yang dipergunakan sebagai sarana penjemputan berplat kuning. "Kami mesti bagaimana? masalahnya bus berplat merah kan tidak banyak, meski akhirnya kami tidak dikenakan biaya, kami sempat mengalami kesulitan pada saat penjemputan rombongan Putri Pariwisata."
Kepala Bappeda Kobar yang juga Plt Kepala Dishubkominfo Wahyudi mengungkapkan keberadaan Bandara Iskandar berperan menyumbang 10% kemajuan perekonomian di Kobar. Pihaknya sangat mengapresiasi kepedulian masyarakat kepada Bandara Iskandar. "Diskusi seperti ini sangat bagus, tidak terlalu formal tapi bisa mencari solusi berbagai masalah."
EmoticonEmoticon