SEBANYAK 7 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) akan melakukan penelitian mengenai tata kelola pemandu wisata di obyek wisata Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Rombongan diterima di ruang rapat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Jumat (2/11).
"Kami akan melakukan penelitian selama dua minggu khusus untuk tata kelola pemandu wisata di Tanjung Puting,"kata Michele Clarissa mewakili teman-temannya. Ia melanjutkan data hasil penelitian ini akan digunakan sebagai bahan penyusun skripsi. Kelompoknya sengaja memilih Kobar karena merupakan pintu masuk ribuan wisatawan ke Tanjung Puting setiap tahunnya. Kepemanduan merupakan salah satu faktor penting dalam industri pariwisata. Pasalnya, kualitas pemandu yang baik akan bisa mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan di Tanjung Puting.
"Kami akan melakukan penelitian selama dua minggu khusus untuk tata kelola pemandu wisata di Tanjung Puting,"kata Michele Clarissa mewakili teman-temannya. Ia melanjutkan data hasil penelitian ini akan digunakan sebagai bahan penyusun skripsi. Kelompoknya sengaja memilih Kobar karena merupakan pintu masuk ribuan wisatawan ke Tanjung Puting setiap tahunnya. Kepemanduan merupakan salah satu faktor penting dalam industri pariwisata. Pasalnya, kualitas pemandu yang baik akan bisa mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan di Tanjung Puting.
Penelitian--Kepala Bidang Pengembangan Wisata Disbudpar Kobar Wahyudi Raharjo menerima rombongan tujuh orang mahasiswa STPB Bandung yang akan melakukan penelitian di TN Tanjung Puting
Nabila Waulani mahasiswa lainnya mengaku baru pertama kali mengunjungi Kobar. Ketertarikan kelompoknya pada Tanjung Puting karena merupakan salah satu lokasi ekowisata di Indonesia yang sudah terkenal secara internasional. Timnya akan meneliti sejauh mana penerapan teknik kepemanduan di kalangan pramuwisata di Kobar. Hal ini sekaligus sebagai ujian bagi mereka untuk bisa bertukar ilmu dengan pemandu wisata di lapangan.
Saat ini, lanjut dia, Tanjung Puting merupakan salah satu lokasi ekowisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Ia berharap hasil penelitian ini bisa dijadikan salah satu masukan untuk pengelolaan industri pariwisata yang lebih baik. Khususnya bidang kepemanduan (guiding). "Awalnya dosen kami yang kesini kemudian menunjukkan gambar-gambar dan kami tertarik untuk melakukan penelitian disini. Kami semua baru pertama kali datang kesini."
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Wisata Disbudpar Kobar Wahyudi Raharjo mengungkapkan kedatangan mahasiswa STPB Bandung diharapkan bisa memberikan masukan ke daerah mengenai model standar tata kelola pemandu wisata. "Mereka bisa membagi ilmunya mengenai cara menjadi seorang pemandu yang baik mulai dari budi pekertinya, cara penyampaiannya dan pendampingan sampai ke lokasi tujuan wisata."
EmoticonEmoticon