Monday, October 8, 2012

Saham RS Islam Pangkalan Bun Dilempar ke Publik

MAJELIS Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akan melempar saham Rumah Sakit Islam (RSI) Pangkalan Bun kepada umat Islam khususnya warga Perserikatan Muhammadiyah. Mekanisme penyertaan modal ini dilakukan untuk mempercepat pengumpulan dana pembangunan RSI Pangkalan Bun yang membutuhkan dana sekitar Rp4,5 miliar.

"Saat ini Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kobar telah memiliki aset senilai Rp2,2 miliar,"kata Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kobar Suyuti Syamsul kepada Gudang Tutorial seusai sholat jumat di Masjid Mujahidin, Kelurahan Mendawai, Jumat (5/10).

Ia melanjutkan aset yang dimaksud berupa lahan seluas 2 hektare wakaf dari salah seorang warga Perserikatan Muhammadiyah. Lokasi lahan berada di Jalan Ahmad Yani KM 7 Kelurahan Baru. Selain aset itu, PD Muhammdiyah Kobar memiliki dana di rekening Panitia Pembangunan RSI sebesar Rp5 juta. Saat ini, pada lahan wakaf tersebut sudah berdiri bangunan yang belum selesai pengerjaannya. Padahal RSI Pangkalan Bun ditargetkan bisa beroperasi pada pertengahan tahun depan. 


RS Islam--Rumah Sakit PKU Muhammadiyah di Jl Ronggolawe No. 137 Cepu Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) juga mulai membangun Rumah Sakit Islam (RSI) di Jl Ahmad Yani Km 7 Pangkalan Bun. Seperti layaknya pembangunan rumah sakit muhammadiyah di kota-kota lain, PD Muhammadiyah Kobar juga melempar saham RSI Pangkalan Bun ke publik.
 
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk menutupi kekurangan dana, lanjut dia, MKKM telah menyusun pembuatan sertifikat penyertaan modal (SPM) dan Kupon Penyertaan Modal (KPM). Satu lembar KPM senilai Rp100 ribu dan satu lembar SPM senilai Rp10 juta. Masyarakat bisa membeli keduanya sebagai saham kepemilikan atas RSI Pangkalan Bun. Konsekuensinya, setelah RSI beroperasi selama tiga tahun, pemegang KPM dan SPM bisa mendapatkan bagi hasil dari keuntungan bersih yang didapatkan RSI. Nilai penyertaan modal tetap akan berkembang seiring dengan peningkatan aset RSI Pangkalan Bun. Apabila pemegang KPM dan SPM tidak ingin meneruskan kepemilikan setelah RSI beroperasi selama tiga tahun, MKKM siap membeli dengan patokan harga pasar saat itu. "Namun bagi umat Islam yang murni mau berinfak dengan ikhlas juga kami terima melalui rekening panitia pembangunan RSI Pangkalan Bun."

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalteng Achmad Syar'i mengungkapkan pendirian RSI bertujuan untuk mewujudkan rumah sakit Islam yang memberikan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat secara profesional, cepat, nyaman dan bermutu berdasarkan Al Quran dan As Sunnah. "Pendirian RSI merupakan salah satu bagian dari dakwah Islam di bidang kesehatan."

Dihubungi terpisah, praktisi jual beli saham Abdul Sani mengatakan prospek bisnis rumah sakit sangat bagus. Muhammadiyah sudah terkenal kiprahnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Beberapa institusi pendidikan dan kesehatan di Yogyakarta berkembang dengan pesat. "Nilai investasi seharga Rp10 juta per lembar saham itu sangat murah sekali. Apabila sudah berjalan bisa meraup keuntungan miliaran setiap tahunnya, apalagi luasnya 2 hektare."


EmoticonEmoticon