Friday, October 19, 2012

PT Kumai Sejahtera Diduga Bukan Pemain Utama

PT Kumai Sejahtera yang menerima ijin lokasi seluas 7.200 Ha di Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diduga bukan merupakan pemain utama. Pasalnya, perusahaan tersebut belum pernah terdengar kiprahnya di bidang perkebunan kelapa sawit. Hal itu diungkapkan Manajer Friends of the National Parks Foundation (FNPF) Basuki Budi Santoso melalui ponselnya, kemarin. "Kemungkinan PT Kumai Sejahtera itu hanya mencari lahan dan mengurus ijin saja nanti pelaksananya lain."

Ia melanjutkan berdasarkan investigasi yang dilakukan rekan FNPF, perusahaan tersebut menjalin bisnis dengan PT Medco dan Wilmar. Kasus pembukaan sawit di Desa Sungai Cabang menjadi istimewa dan berbeda dengan Desa Sungai Sekonyer. Sebab lahan Sekonyer tidak masuk peta indikatif penundaan ijin dalam Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011 dan bukan termasuk lahan gambut dalam.

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Borneo Lestari Foundation Qomarudin Mangunjaya sangat menyayangkan sikap lembaga yang alergi terhadap rencana masuknya investor sawit di sekitar kawasan TNTP. Pasalnya, masuknya investor sawit diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Sungai Cabang. Selama ini, lanjut dia, ketiga desa di kawasan penyangga TNTP tersebut -Desa Sungai Sekonyer, Teluk Pulai dan Sungai Cabang- menyandang status desa tertinggal di Kecamatan Kumai.

Menurut Qomar, seharusnya semua pihak membantu mengawal komitmen perusahaan tersebut terhadap terhadap kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan dengan program sawit berkelanjutan. "Jujur saja, OFI itu juga menerima dana dari Best Agro dalam kegiatan operasionalnya."

Project Manager OFI Pangkalan Bun Fajar Dewanto, pihaknya menegaskan bukan permasalahan komoditas sawitnya namun prosesnya yang terkesan tertutup. Proses penerbitan ijin yang terkesan diam-diam sehingga menimbulkan tanda tanya besar.

Ia mengakui bahwa OFI memang menerima dana dari perusahaan sawit dalam kegiatan pelestarian orangutan. Pasalnya, hal tersebut merupakan komitmen dengan private sector untuk membantu konservasi. Best Agro bermitra dengan OFI dalam hal rehabilitasi orangutan dan Citra Borneo Indah (CBI) Group bermitra dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dalam hal pelepasliaran orangutan. "Perusahaan yang sudah membangun kebun saja berkomitmen dalam pelestarian lingkungan. Bagaimana dengan yang akan membuka kebun baru?"














EmoticonEmoticon

Popular Post