Friday, October 19, 2012

BKSDA Kembalikan Tiga Ekor Orangutan ke Habitatnya


BALAI Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Kalteng kembali mengevakuasi TIGA ekor orangutan (Pongo pygmeaus) berhasil dikembalikan ke habitatnya di Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Ketiganya terdiri dari seekor anak orangutan betina berumur sekitar empat tahun, orangutan betina dewasa berumur sekitar 12 tahun, dan orangutan jantan dewasa berumur
sekitar 25 tahun.

"Adanya rescue orangutan bukan sebuah keberhasilan bagi kami, justru sebuah kegagalan karena orangutan sampai keluar dari habitat asli. Artinya, pasti ada masalah," kata Kepala BKSDA SKW II Kalteng Hartono kepada sejumlah wartawan seusai rapat di Kantor Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Jumat (12/10). 

Ia melanjutkan perlu adanya koordinasi dengan semua pihak mengenai pembangunan di luar bidang kehutanan. Sehingga setiap instansi bisa mengevaluasi arah kebijakan pembangunannya untuk diselaraskan dengan kelestarian sumberdaya alam. "Saya sampaikan apresiasi kepada masyarakat yang berpartisipasi secara aktif dengan memberikan informasi kepada kami. Sehingga orangutan bisa cepat dievakuasi."

Dilepasliarkan--Seekor orangutan usia empat tahun yang dinamai Jasson diantar ke Suaka Margasatwa Sungai Lamandau untuk dilepasliarkan..

Dihubungi terpisah, Liaison Officer Orangutan Foundation-United Kingdom (OF-UK) Astri Siregar mengatakan ketiga orangutan tersebut berasal dari tempat yang berbeda-beda. Anak orangutan berusia sekitar empat tahun yang diberi nama Jasson, awalnya dipelihara kurang lebih selama empat bulan oleh Nepo seorang warga Desa Dawak, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kobar. Nepo sadar bahwa orangutan merupakan satwa liar yang harus hidup di alam. Jasson akhirnya diserahkan kepada Reintroduction Manager Tigor Nainggolan yang sedang melakukan kunjungan rutin, Selasa (9/10) lalu.

Orangutan dewasa betina, lanjut dia, dinamai Aan dievakuasi dari kebun sawit di Desa Runtu Kecamatan Arsel, Rabu (10/10). Terakhir, orangutan dewasa jantan yang diberi nama Herlino dievakuasi dari kebun sawit di daerah Tanjung Kalaf, Kumai, Kamis (11/10). Ketiganya kemudian dibawa ke Kantor BKSDA SKW II Kalteng di Pangkalan Bun. "Untuk Jasson akan menjalani fase soft release di camp reintroduksi dalam kawasan SM Sungai Lamandau. Dilatih secara bertahap sampai cukup dewasa dan memiliki  banyak keterampilan yang diperlukan untuk bertahan hidup di alam."

Project Manager Orangutan Foundation International (OFI) Pangkalan Bun Fajar Dewanto, masuknya orangutan ke kebun-kebun masyarakat disebabkan luasan habitat yang makin sempit. Selain itu, habitat yang ada ditengarai sudah kurang memadai. "Di habitat yang ada saat ini cadangan pakan kemungkinan juga sudah menyusut."


EmoticonEmoticon

Popular Post