Tuesday, October 2, 2012

13 Bank Bersaing Ketat di Pangkalan Bun

PROSPEK usaha perbankan dipandang cukup menjanjikan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Betapa tidak, terdapat 13 bank yang bersaing ketat di daerah ini. Ditambah lagi dengan keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan beberapa Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang membuat perekonomian Kobar makin menggeliat.

"Daerah Pangkalan Bun (Kobar) ini dipandang sebagai sebuah daerah yang sedang berkembang dan cukup menjanjikan bagi bisnis perbankan,"kata Kepala Cabang BRI Pangkalan Bun David Djoko Priyono kepada Gudang Tutorial di ruang kerjanya, Senin (1/10).

Prospek Perbankan--Seorang pegawai Bank BRI cabang Pangkalan Bun sedang melayani nasabah dengan mengenakan pakaian adat tradisional Kerajaan Kotawaringin. Prospek bisnis perbankan di Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat ini cukup menjanjikan. Tercatat 13 bank terkemuka di Indonesia telah membuka cabang di kota ini.

Ia melanjutkan maraknya pendirian kantor cabang dari bank-bank terkemuka di Indonesia memang cukup beralasan. Pasalnya, wilayah Kobar terkenal dengan bisnis perkebunan yang berkembang sampai ke tingkat akar rumput. Selain itu, banyak usaha mikro kecil menengah yang cukup berkembang di Kobar yang mengiringi pertumbuhan industri perkebunan. Ditambah lagi, industri pariwisata dengan komoditas Taman Nasional Tanjung Puting dengan Orangutannya yang sudah terkenal ke seluruh dunia.

Sisi menarik dari Kobar, lanjut dia, terletak pada pertumbuhan ekonomi yang justru berkembang di kawasan pinggiran. Banyak perkebunan milik masyarakat yang mulai panen. Hal ini berimbas pada pertumbuhan kredit di sektor lain. Salah satunya, kendaraan yang dipergunakan sebagai alat angkut. Selain itu, banyak petani yang mengajukan kredit untuk pemenuhan sarana prasarana pendukung perluasan usaha perkebunannya.

Menurut Djoko, pertumbuhan kredit perbankan di wilayah Kobar juga tumbuh pesat. Berdasarkan data terakhir, BRI cabang Pangkalan Bun, mencatat outstanding kredit mencapai Rp400 miliar. Dana tersebut justru banyak diserap di daerah-daerah pinggiran melalui kantor-kantor unit. "Kami memang sudah lama fokus pada usaha mikro kecil menengah (UMKM), sebagai bank milik pemerintah kami punya tanggung jawab secara sosial dan tidak hanya murni mengejar profit."

Ditemui terpisah, Direktur BPR Marunting Sejahtera Sri Hanung, menjamurnya bank di Kobar memang mempunyai dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi terutama UMKM. Meski begitu, bukan berarti tidak memiliki dampak negatif. Pemerintah maupun masyarakat harus semakin cermat dan cerdas dalam melihat kondisi perbankan. Masyarakat harus bisa melakukan kontrol terhadap diri sendiri dengan mencermati produk yang ditawarkan.

Menurut pensiunan Kepala Cabang Bank Mandiri Pangkalan Bun ini, peluang untuk terjadinya bank fraud (kecurangan bank) juga akan semakin besar. Pasalnya, persaingan antar bank dalam menggaet nasabah akan semakin sengit. Bank akan saling berlomba untuk melempar kredit ke masyarakat. Pemain baru, biasanya akan melakukan take over dengan sedikit menaikkan bunga simpanan dan sedikit menurunkan bunga kredit. "Hal itu tidak menjadi masalah ketika tahapannya benar. Tetapi apabila tahapan yang seharusnya dilewati untuk mendapatkan kucuran kredit tidak dilakukan, seperti survei secara detail kepada calon penerima kredit misalnya. Itu yang bahaya, bisa jadi kredit macet."


EmoticonEmoticon