Jam Karet Sebagai Aksesoris Pramugari++

Terkait dengan isu miring mengenai hubungan antara Pilot dan Pramugari, Gudang Tutorial menghubungi Lia (bukan nama sebenarnya), 40, mantan pramugari yang kini menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) di salah satu daerah di Jawa Timur. Ia membenarkan adanya praktek esek-esek di kehidupan pramugari. Tidak hanya affair dengan Pilot, pramugari bisa merambah ke penumpang.  Biasanya, pramugari++ ini mengenakan jam tangan berbahan karet sebagai kode bahwa mereka pramugari++.

“Mereka biasanya melihat data manifest penumpang akan terlihat di situ mana yang tajir, “kata Lia kepada Gudang Tutorial melalui ponselnya beberapa waktu lalu. Setelah itu, lanjut dia, pramugari++ ini akan membuat deal dengan kliennya. Harga sekali kencan berkisar antara Rp8 juta sampai Rp12 juta waktu itu. Padahal gaji pramugari terbilang cukup besar. Betapa tidak, untuk maskapai nasional berkisar Rp8 juta sedangkan maskapai asing Rp12 juta. Meski begitu, ia menegaskan tidak semua pramugari terlibat praktek seperti itu. “Peranan maskapai sangat penting dalam hal ini, kalau maskapai internasional sepertinya lebih aman. Saya hanya 4 bulan kerja di maskapai nasional.”

Jam Karet--Sebagian pramugari tidak hanya affair dengan pilot namun juga merambah ke penumpang. Jam tangan berbahan karet sebagai kode bahwa mereka pramugari++.

Menurut Lia, pramugari memang harus berlomba untuk mendapatkan jatah terbang. Hal ini yang membuat mereka seolah menghalalkan segala cara termasuk bercinta dengan Pilot. Ia pernah mempunyai pengalaman buruk dengan pilot nasional. Pertama kali bekerja sebagai pramugari, dia bergabung dengan Maskapai B, salah satu maskapai nasional.  Baru empat bulan bekerja, ia memutuskan keluar dari maskapai tersebut. Pasalnya, seorang captain dan pilot memaksanya untuk berhubungan seksual. “Saya tegas saja, kalian bisa melakukannya terhadap saya, tapi setelah ini kalian akan saya bunuh, ”kata Lia mengenang masa lalunya.

Ketegasan Lia ternyata berhasil menyurutkan niat kedua orang itu. Lia mati-matian menolak sampai menangis karena masih virgin dan berniat mempertahankan hal itu sampai jenjang pernikahan. Selepas dari maskapai B, ia masuk ke maskapai Korea Selatan, Asiana Airlines. Di maskapai ini, sungguh jauh berbeda dengan maskapai tempat ia bekerja sebelumnya. Tidak ada perilaku pilot yang menyimpang karena aturan perusahaan sangat tegas. “Akhirnya, saya berhasil mempertahankan keperawanan sampai menikah dengan suami pertama saya.”