Tuesday, August 25, 2009

Tutorial Membuat Patah Hati Menjadi Masa Yang Indah

Menilik dari judulnya, sebenarnya bukan masanya lagi saya untuk menulis ini. Tapi hal ini begitu penting untuk saya bagi kepada anda sekalian. Beberapa hari yang lalu, istri saya memutuskan untuk mencari kerja di kota. Ia mengajar di SD sebuah Yayasan dengan gaji lumayan. Saya pun kembali seperti bujangan, makan di kantin umum perusahaan dan bertemu dengan teman-teman yang benar-benar bujangan atau yang bujang jadi-jadian (ia kerja disini sedangkan istrinya di Jawa).

Suatu hari, saya mendengar sebuah lagu yang paling sering saya putar.
Kasih Tak Sampai-nya band Padi. Oh, ternyata salah seorang teman yang bujangan sedang patah hati. Ah, ada baiknya saya sedikit membagi tip dan tutorial mengatasinya. Ya, karena untuk urusan patah hati rekor saya hanya di kalahkan oleh Panglima Tian Feng. Penjaga surga yang dikutuk menjadi babi Pat Kay dan harus menerima dihukum dengan seribu deraan cinta karena terlibat affair dengan bidadari (kalau pengebom malah pengen affair dengan bidadari). Bahkan saya pernah mendengar anekdot kawan-kawan, “mungkin jodohmu sudah mati saat masih sperma.” Tragis sekali. Namun setelah bertahan seperti layaknya Panglima Tian Feng, Allah SWT benar-benar mengirimkan bidadari dunianya untukku. Bahkan aku tidak menyangka dia secantik itu.

Nah, kembali ke kawan tadi. Saya segera duduk di dekatnya dan menyanyikan lagu itu sama-sama. Saya melihat mukanya begitu kusut. Tak sabar, dengan semua beban yang ditanggungnya, dia pun bertanya,”Bang kayak caranya melupakan orang yang sangat kita cintai tapi kita tak dapat cintanya?” Tanpa panjang lebar, saya pun menceritakan detail mengenai pengalaman saya layaknya sinetron bersambung dengan episode yang panjang. Intinya, saat mengalami patah hati tidak usah melakukan hal-hal yang membuat fisik dan psikis kita capek. Kalau saya paling pergi ke Kaliurang atau ke Samigaluh (di Yogyakarta sana dahulu) yang hawanya dingin, berkumpul dengan masyarakat desa, dan menulis puisi sebelum tidur. Masing-masing orang punya obat tersendiri. Kalau saya, itu adalah obat paling manjur.

Satu hal yang harus dipegang, jangan pernah kita menurunkan grade hanya karena patah hati. Jadi ada kawan yang sangat amat pandai menggaet wanita sampai dia membuat daftar lima wanita incarannya, tidak kena nomer satu yang nomer dua, tidak juga nomer dua ya nomer tiga, dst. Kebetulan kawan yang patah hati di depan saya ini, tipenya teguh pendirian tapi hampir saja, “Ya udah, kalau awak tak bisa yang itu, ya yang ini saja.” Jangan anda lakukan itu, karena itu sudah pasti akan menghancurkan hidup anda, dan selamanya anda akan hidup dengan penyesalan.



Seperti kala itu, saya terakhir patah hati tanggal 24 Agustus 2004 (pas dong berulang tahun kelima) yang pada akhirnya setelah saya mendapatkan pasangan yang akhirnya menjadi istri saya (my lovely wife setelah empat tahun berpacaran) hari itu saya peringati sebagai
Hari Pat Kay Nasional. Setelah hari itu saya memisahkan diri dengan kecintaan terhadap wanita. Saya asyik dengan puisi dan skripsi saya. Pokoknya aku sibuk-sibukkan sesibuk-sibuknya. Sampai pada bulan November 2004 saya bertemu dengan seorang yang meruntuhkan hati saya. Mengajarkan saya mengenai cinta yang mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Wanita inilah yang akhirnya menjadi istri saya sekarang. Saya pun memberikan saran kepada kawan si korban cinta tadi untuk mencoba apa yang telah saya lakukan di masa lalu. Buat sibuk dengan pekerjaan, jangan turunkan grade wanita yang dikejar, tetap berusaha dan tidak takut untuk jatuh cinta lagi. Semoga saja, cepat sembuh patah hatinya, dan hari ini bisa menjadi Hari Pat Kay Nasional bagi dia.



EmoticonEmoticon