Tuesday, July 17, 2012

Sekber REDD+ Kalteng Gelar Pelatihan Penanggulangan Kebakaran

KEBAKARAN merupakan salah satu ancaman bagi hutan dan lahan gambut di Kalteng. sebagai penangkap dan penyimpan karbon terbaik, hutan gambut harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu, Sekretariat Bersama (Sekber) REDD+ memperkuat kapasitas masyarakat Kalteng untuk menanggulangi ancaman tersebut melalui kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut berbasis masyarakat (Community Based Forest Fire Management (CBFFM).

"Pekan ini, kami memberikan pelatihan kepada komunitas di lima kabupaten/kota di Kalteng,"kata Emanuel Migo, Communications and Stakeholder Engagement Officer REDD Indonesia yang dihubungi Gudang Tutorial via sambungan telepon, Senin (17/7).

Ia melanjutkan pelatihan ini ditujukan kepada kabupaten/kota yang me dinilai paling rawan kebakaran berdasarkan analisa time series dari Manggala Agni Palangka Raya dalam 12 tahun terakhir. Berdasarkan data hingga awal Juli 2012 Manggala Agni Palangkaraya mendata terdapat lima kabupaten/kota yang rawan kebakaran hutan antara lain Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawringin Timur, Katingan, Pulang Pisau dan Kapuas. Sebelumnya, Sekber REDD+ Kalteng telah melatih pegawai dinas dari lima kabupaten/kota tersebut dalam  penanggulangan  kebakaran  hutan  dan lahan gambut. Saat ini, giliran perwakilan masyarakat dari 5 kabupaten yang sama mendapatkan  pelatihan  sebagai  anggota Tim Serbu Api (TSA) di Kabupaten Pulang Pisau mulai Jumat (13/7) sampai dengan Senin (16/7).

Training--Perwakilan masyarakat dari lima kabupaten sedang mengikuti pelatihan dari Sekber REDD+ Kalteng di Kabupaten Pulang Pisau sejak Jumat (13/7).

Pelatihan dari  Sekber REDD+  Kalteng  ini, lanjut dia, mendapat  sambutan  dan  dukungan  dari Gubernur  Kalteng, Agustin Teras Narang. Harapannya, pascapelatihan daerah tersebut bisa membentuk Tim Serbu Api (TSA) dengan melibatkan masyarakat pada tingkat desa. Gubernur dalam sambutannya mengingatkan bahwa partisipasi masyarakat merupakan faktor kunci dalam penanggulangan kebakaran hutan di Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, setiap upaya memperkuat kemampuan masyarakat tersebut patut didukung semua pihak.

Dihubungi terpisah, Kepala Sekber REDD+ Kalteng Mursid Marsono, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan KOMDA REDD+ Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Satgas REDD+ dalam rangka mengurangi emisi dari deforestasi (kerusakan hutan) dan degradasi fungsi hutan. Digelarnya pelatihan ini merupakan wujud dari komitmen untuk mendukung perwujudan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai  provinsi percontohan REDD+ di Indonesia. “Pada  akhirnya REDD+ dan  semua  program konservasi lingkungan lainnya harus membawa manfaat bagi masyarakat Kalteng sendiri,” tandas Mursid Marsono. (KS)


EmoticonEmoticon