SETIAP bayi yang lahir normal harus mendapatkan Air
Susu Ibu (ASI) secara eksklusif sejak dia lahir sampai dengan usia enam bulan.
Semua pihak didorong untuk mendahulukan ASI ketimbang susu formula.
"ASI itu penting karena mengandung unsur-unsur
kekebalan yang tidak dimiliki susu formula,"kata Mamad Syahruni, Kepala
Seksi (Kasi) Layanan Kesehatan Khusus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar yang
ditemui Gudang Tutorial di ruang kerjanya, Senin (9/7).
ASI EKSKLUSIF--Peraturan Pemerintah (PP) No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif. Dalam peraturan ini dengan tegas disebutkan ibu yang melahirkan
harus menolak pemberian susu formula ataupun produk bayi lainnya
Ia melanjutkan pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Pemerintah (PP) No 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif. Dalam peraturan ini dengan tegas disebutkan ibu yang melahirkan
harus menolak pemberian susu formula ataupun produk bayi lainnya. Pasalnya,
pemberian produk-produk tersebut bisa menghambat pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan pertama kehidupan bayi. Selain itu, bagi produsen, pemerintah juga
melarang pemberian contoh produk cuma-cuma, penawaran atau penjualan langsung
ke rumah, pemberian potongan harga dan pengiklanan susu formula bayi di media
massa.
Menurut Mamad, peraturan ini juga berlaku bagi
tenaga kesehatan dan rumah sakit. Tenaga kesehatan dan rumah sakit dilarang
untuk memberikan susu formula kepada bayi yang lahir normal. Dalam rangka
menyukseskan keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif, perlu dukungan
berbagai pihak mulai dari Pemerintah, Penyelenggara Pelayanan Kesehatan, Tenaga
Kesehatan, masyarakat dan keluarga terdekat ibu.
Ia menyadari banyak ibu yang baru melahirkan
mengalami kesulitan menyusui bayinya. Keluarga diharapkan memberikan semangat
dan mendorong si ibu untuk bisa menyusui bayinya. Ibu tidak perlu khawatir
mengenai kondisi ASI dan bayinya. Banyak persepsi salah di masyarakat bahwa ASI
bisa basi dan bayi akan mengalami kelaparan jika tidak segera diberikan susu.
Faktanya, ASI masih mempunyai kualitas baik meskipun tersimpan selama dua hari.
Begitu pula bayi yang masih mempunyai cadangan makanan yang cukup untuk dua
hari pascakelahirannya. "Kadang-kadang si ibu sadar pentingnya pemberian
ASI eksklusif tapi karena orangtua, mertua, suami kasihan melihat anaknya
menangis maunya jalan pintas langsung diberi susu formula saja,"tegas dia.
(KS)
EmoticonEmoticon