Thursday, April 4, 2013

Banyak Uang Receh Masyarakat Tercecer di SPBU

SLOGAN 'Pertamina pasti pas!' yang diterapkan kepada mitra SPBU sejak beberapa tahun lalu seolah tidak berlaku di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Pasalnya, banyak operator SPBU nakal yang sengaja mengambil recehan dari masyarakat pembeli BBM subsidi. Hal itu diungkapkan Kepala Depo Pertamina Pangkalan Bun Haryanto Batjo kepada Gudang Tutorial di ruang kerjanya, Jumat (22/3). "Mereka menuang itu tidak pas betul, seratus dua ratus kalikan saja dengan jumlah mobil dan sepeda motor yang setiap hari mengisi BBM."

Ia melanjutkan hal itu diperparah dengan banyaknya isu miring yang menerpa operator. Selain mengumpulkan recehan dari masyarakat, mereka ditengarai kongkalikong dengan pelangsir. Sehingga penegakan hukum tidak akan adil apabila hanya menyasar pada pelangsir dan pengecer. "Secara logika saja, tidak mungkin mereka isi pulang balik kalau tidak diberikan imbalan sama pelangsir."

Menurut Haryanto, sudah saatnya operator SPBU juga mendapat pengawasan dari aparat penegak hukum. Meski menguasai hajar hidup orang banyak, SPBU tetap bisa dikenai sanksi apabila melakukan pelanggaran. "Bentuk sanksinya bisa kita tutup, artinya kuota BBM puunya dia kita alihkan ke SPBU lain. Kita juga pernah tutup SPBU karena siang tulis habis solar, tapi malam jual solar diam-diam."

Sebelumnya, Wakil Bupati Kobar Bambang Purwanto mengungkapkan operator SPBU mustahil tidak bisa membedakan antara pelangsir dan masyarakat umum. Oleh karena itu, pihak SPBU diimbau untuk mengutamakan masyarakat umum ketimbang pelangsir. "Bohonglah mereka (SPBU) kalau tidak tahu mana pelangsir mana masyarakat umum, ngeramput (bohong) saja itu!" 


EmoticonEmoticon

Popular Post