Saturday, February 16, 2013

Bulog Belum Terima Instruksi Perubahan HPP Beras

BULOG Subdrive Regional III Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum menerima instruksi perubahan harga pembelian pemerintah (HPP) beras dari pusat. Artinya, harga masih berpatokan pada HPP lama yakni Rp6600 per kilogram. Hal itu diungkapkan Kepala Bulog Subdrive Regional III Pangkalan Bun Syarifuddin Kahab kepada Gudang Tutorial di kantornya, Jumat (8/2). "Penentuan HPP itu tergantung dari pemerintah pusat, kalau inpresnya belum ada berarti belum berubah."

Ia melanjutkan HPP tersebut tidak bisa diterapkan di Kobar. Pasalnya, harga beras di masyarakat berkisar antara Rp7500-8000 per kilogram. Ditambah lagi, beras yang dibeli Bulog harus lolos seleksi kualitas. Sebab beras tersebut akan disimpan dalam waktu lama.

Menurut Kahab, HPP tersebut tidak masalah selama mekanisme jual beli beras di masyarakat berjalan lancar. Beras hasil panen petani bisa langsung terserap konsumen. Sehingga tidak perlu dijual melewati Bulog. "Kalau di Bulog, bagusnya memang ada kepastian harga dan kepastian pembayaran, tapi ya itu harus melewati seleksi kualitas terlebih dahulu."

Ditemui terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Ahmad Yadi mengungkapkan tahun ini produksi beras ditargetkan mencapai 29.500 ton gabah kering giling (GKG) dengan areal tanam seluas 10.900 hektare. Salah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah lemahnya akses pasar. Sebab komoditas pertanian merupakan komoditas yang tidak tahan lama, memerlukan tempat penyimpanan dan panennya hampir bersamaan. "Itulah sebabnya memerlukan penyangga, dan harusnya harga belinya di atas harga pasar. Kalau di bawah, apa yang mau disangga?"

Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI Didik Salmiaji mengharapkan Bulog bisa menaikkan HPP. Sehingga beras produksi petani Kobar bisa terserap. "Saat ini, Bulog daya belinya Rp6600 mereka lepas ke pasar Rp7500, harapan kita mereka bisa membeli di atas itu, kalau bisa rata-rata di penggilingan Rp8000 dilepas ke pasar Rp9000-10000."


EmoticonEmoticon

Popular Post