Setelah dua bulan sibuk di pedalaman saya akhirnya bisa kembali menulis (jadi orang hutan Cak!). Satu lagi, proses hukum yang nyleneh di Republik ini. Seorang suami yang memboncen istrinya, lalu kecelakaan ditabrak mobil. Istrinya meninggal, dalam keadaan duka tersebut justru dia diadili dengan tuduhan ‘menyebabkan kematian istrinya’ (embuh bahasa hukume).
Uniknya, mobil yang menabrak justru hilang kisahnya. Nah, perlu memang kita menunggu apa yang akan diberitakan media selanjutnya. Namun saya hanya ingin mengajak kita untuk berpikir secara logis, akal sehat, waras bin tidak edan. Lha wong, namanya kecelakaan itu sudah pasti si pembonceng tidak sengaja. Terlepas dari itu semua, yang dibonceng bukan siapa-siapa tapi istrinya sendiri (yang artinya Ibu dari anak-anaknya alias belahan jiwanya, cinta lah pokok e).
Lalu dasar hukum yang dipakai itu apa? Dipikir-pikir kok saya pengen mengundang Belanda untuk menjajah
Saran saya, mungkin kita semua masyarakat harus membentuk semacam forum warga untuk mengawasi semua hal yang berbau hukum (maksudmu Cak? Nek warga
EmoticonEmoticon