Menjelang berakhirnya Bulan Ramadhan, satu agenda yang sangat penting bagi kaum muslimin adalah membayar zakat dan membaginya kepada yang berhak. Sayang sekali, sampai saat ini sepertinya banyak kalangan yang kurang bijak dalam hal pembagian zakat ini. Bagaimana sebenarnya cara membagi zakat/sedekah yang baik, efektif dan efisien?
Sebenarnya Islam sudah mengajarkan dengan jelas bahwa membagi zakat harus didahului dengan pembentukan panitia (amil). Amil inilah yang akan menampung zakat dari warga yang mampu dan kemudian setelah terkumpul, amil mempunyai kewajiban untuk mendistribusikan kepada yang berhak. Amil ini juga merupakan salah satu golongan yang berhak menerima zakat.
Sayangnya, banyak dari kalangan orang mampu bahkan ada juga dari pihak masjid yang masih salah kaprah dalam hal membagi zakat dengan mengumpulkan masyarakat. Kumpulan massa ini berpotensi menimbulkan korban karena terinjak-injak bahkan sampai ada yang meninggal karena berdesak-desakan. Ini semua karena kita tidak mematuhi tata cara membagi zakat dengan benar.
Jika kita kaji kembali, teori pembagian zakat ini sebenarnya sangat mudah bentuk amil, kumpulkan zakat, lalu bagi ke rumah-rumah orang yang berhak. Datangi rumah-rumah mereka seperti yang dicontohkan zaman Rasul dan sahabat. Bukan mengumpulkan mereka sehingga menjadi konsentrasi massa. Apabila itu anda lakukan, pertama jelas rawan terjadinya desak-desakan bahkan sampai meninggal, kedua tertolaknya amal anda karena riya' ingin dipuji dan alasan lain yang tidak syar'i. Jadi jangan pernah mengumpulkan masyarakat sehingga membuat antrian seperti pengemis, ikuti cara pembagian zakat yang benar.
Sedekah Terbaik--Tangan di atas jauh lebih baik daripada tangan di bawah. Artinya, bersedekah lebih utama daripada menerima sedekah. Sedangkan sedekah yang paling utama adalah yang diberikan dengan diam-diam bahkan diibaratkan tangan kanan memberi tanpa diketahui tangan kiri.
Sebenarnya Islam sudah mengajarkan dengan jelas bahwa membagi zakat harus didahului dengan pembentukan panitia (amil). Amil inilah yang akan menampung zakat dari warga yang mampu dan kemudian setelah terkumpul, amil mempunyai kewajiban untuk mendistribusikan kepada yang berhak. Amil ini juga merupakan salah satu golongan yang berhak menerima zakat.
Sayangnya, banyak dari kalangan orang mampu bahkan ada juga dari pihak masjid yang masih salah kaprah dalam hal membagi zakat dengan mengumpulkan masyarakat. Kumpulan massa ini berpotensi menimbulkan korban karena terinjak-injak bahkan sampai ada yang meninggal karena berdesak-desakan. Ini semua karena kita tidak mematuhi tata cara membagi zakat dengan benar.
Jika kita kaji kembali, teori pembagian zakat ini sebenarnya sangat mudah bentuk amil, kumpulkan zakat, lalu bagi ke rumah-rumah orang yang berhak. Datangi rumah-rumah mereka seperti yang dicontohkan zaman Rasul dan sahabat. Bukan mengumpulkan mereka sehingga menjadi konsentrasi massa. Apabila itu anda lakukan, pertama jelas rawan terjadinya desak-desakan bahkan sampai meninggal, kedua tertolaknya amal anda karena riya' ingin dipuji dan alasan lain yang tidak syar'i. Jadi jangan pernah mengumpulkan masyarakat sehingga membuat antrian seperti pengemis, ikuti cara pembagian zakat yang benar.
Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa: Pojok Pulsa
- Pulsa Elektrik - Pulsa Murah - Voucher Game Online.
Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page