Saturday, August 4, 2012

Pangsa Pasar Wesel Pos Masih Tinggi

PENGIRIMAN uang melalui wesel pos masih menjadi pilihan sebagian masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat (kobar) dan sekitarnya. Tak tanggung-tanggung, pada Bulan Juli lalu kiriman wesel pos melalui Kantor Pos Pangkalan Bun tercatat 17 ribu transaksi dengan nominal mencapai Rp482 juta.

"Kami yakin wesel pos tetap bagus prospeknya ke depan karena kami konsisten bermain di kalangan menengah ke bawah,"kata Ria Yustiasi Manajer Pelayanan Kantor Pos Pangkalan Bun yang ditemui Gudang Tutorial di ruang kerjanya, Jumat (3/8).

Menumpuk--Ratusan paket mulai menumpuk di gudang penyimpanan Kantor Pos Pangkalan Bun. Menjelang lebaran, jumlah pengiriman paket dan wesel pos mengalami lonjakan. Wesel Pos tetap diminati banyak warga di tengah majunya teknologi perbankan.
 
Ia melanjutkan wesel pos tidak akan tergilas perkembangan jaman karena pangsa pasarnya jelas. Yakni kaum menengah ke bawah yang tidak terbiasa menggunakan layanan perbankan. Mayoritas pengguna wesel pos merupakan karyawan perusahaan perkebunan yang berada di wilayah Kobar dan sekitarnya. Saat ini, kantor Pos Pangkalan Bun mempunyai tujuh cabang yakni Kantor Pos Cabang Kumai, Sungai Rangit, Karangmulya, Nangabulik, Balai Riam, Kotawaringin Lama dan Sukamara. Jumlah transaksi wesel pos terbanyak ada di dua kantor cabang yakni Karangmulya dan Sukamara. Rata-rata setiap bulannya mencapai 200 transaksi.

Layanan wesel pos, kata dia, telah mengalami banyak kemajuan. PT Pos Indonesia telah menerbitkan layanan wesel pos instant yang bisa mengirimkan uang dalam hitungan detik. Pengirim tinggal datang ke kantor pos terdekat dengan membawa kartu identitas. Setelah mengisi formulir dan menyerahkan dana yang dikirim, petugas akan memberikan nomor transaksi pusat (NTP) dan kode personal identify number (PIN). Pengirim tinggal memberi informasi NTP dan PIN kepada penerima dan langsung bisa dicairkan di kantor pos terdekat. Pengiriman wesel pos diprediksi mengalami lonjakan pada H-7.

Ditemui di tempat yang sama, Asmadi, 45, ia memilih mengirim uang melalui wesel pos karena mengaku tidak mempunyai rekening di bank. Sebagai pekerja migran, dirinya tidak mau repot membuat rekening bank. "Kalau mau buat rekening harus ada KTP disini, repot Pak. Ditambah lagi, lokasi kerja saya jauh dari bank,"terang dia.


EmoticonEmoticon