MENJELANG datangnya bulan suci ramadan, volume distribusi lalu lintas hasil ternak di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terutama sapi justru menurun. Jumlah sapi yang masuk ke pada Bulan Juni sejumlah 228 ekor. Padahal, bulan sebelumnya sejumlah 320 ekor dan pada Bulan April sejumlah 609 ekor.
"Untuk stok sapi masih ada kelebihan dari stok tiga bulan yang lalu, sehingga permintaan stok untuk Bulan Juni menurun,"kata Lilis Maslikah, Kepala Seksi (Kasi) Kasi Kesehatan Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Kobar yang ditemui Gudang Tutorial di ruang kerjanya, Rabu (24/7).
Daging Sapi--Seorang pedagang daging tampak menunggui lapaknya. Awal Bulan Ramadan stok daging di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) justru menurun. Hal ini disebabkan karena berlebihnya stok tiga bulan sebelumnya.
Menurut Lilis, proses masuknya lalu lintas hasil ternak telah diseleksi dengan ketat oleh Distanak Kobar. Pihaknya memastikan bahwa hasil ternak yang masuk ke Kobar dalam keadaan sehat dan layak konsumsi. "Tugas kami hanya memastikan kualitas dari hasil ternak itu layak konsumsi. Untuk harga itu kewenangan ada di Disperindag."
Dihubungi terpisah, Junai seorang pedagang sayur keliling, ia tidak berani membawa daging sapi untuk dijajakan. Pasalnya, harga beli di Pasar Indrasari sudah melambung tinggi sejak seminggu terakhir. "Harga di pasar berkisar antara Rp80-90 ribu, jadi sulit untuk menjual lagi secara eceran."
EmoticonEmoticon