KUNJUNGAN wisatawan mancanegara (wisman) ke salah satu destinasi wisata Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami lonjakan luar biasa selama satu minggu terakhir.
"Kunjungan wisatawan mengalami lonjakan, pemandu panen raya ini. Kelotok wisata yang ada telah habis disewa dan kita sampai kekurangan pemandu,"kata Yomie Kamale, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kobar yang dihubungi Gudang Tutorial via sambungan telepon, Sabtu (14/7).
"Kunjungan wisatawan mengalami lonjakan, pemandu panen raya ini. Kelotok wisata yang ada telah habis disewa dan kita sampai kekurangan pemandu,"kata Yomie Kamale, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kobar yang dihubungi Gudang Tutorial via sambungan telepon, Sabtu (14/7).
Orangutan--Seekor orangutan tampak bergelayutan di hutan Taman Nasional Tanjung Puting Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Meski banyak tempat lain yang menawarkan wisata alam berbasis orangutan, Tanjung Puting tetap menjadi pilihan utama karena sangat mudah di akses dari Jakarta.
Ia melanjutkan saat ini pemandu yang terdaftar di HPI sejumlah 70 orang. Dari keseluruhan anggota, terdapat 55 orang yang masih aktif sebagai pemandu. Sedangkan sisanya telah sukses menjadi pemilik biro wisata dan agen perjalanan. Tarif normal seorang pemandu apabila mendapat order dari agen wisata sebesar Rp150 ribu per hari. Sedangkan pemandu yang langsung berhubungan dengan wisman bisa mendapatkan Rp250 ribu per hari bahkan lebih tergantung kesepakatan dengan wisman yang bersangkutan. "Penghasilan mereka paling minim empat juta setengah bulan ini, bisa lebih jika ditambah tip dari tamu (wisman)."
Untuk kelotok wisata, lanjut dia, terdapat 45 kelotok wisata yang beroperasi. Meskipun jumlah itu tergolong banyak namun tetap tidak mencukupi kebutuhan wisman pada saat high season seperti saat ini. Pasalnya, wisman lebih suka menyewa satu kelotok khusus bagi dia dan keluarga atau pasangannya. Untuk menarik wisman tinggal lebih lama di kelotoknya, pemilik kelotok menerapkan tarif yang unik. Harga sewa kelotok untuk satu hari berkisar antara Rp1,1 juta sampai Rp2 juta. Jika wisman menyewa dua hari, harga turun pada kisaran Rp650 ribu sampai Rp950 ribu. Paling murah, jika menyewa langsung untuk tiga hari. Wisman hanya dikenakan tarif antara Rp600 ribu sampai dengan Rp850 ribu.
Dihubungi terpisah, Ancis seorang pemandu wisata, ia mampu mengumpulkan Rp9 juta rupiah pada bulan-bulan seperti ini. Selain gaji memandu, mereka mendapatkan tip dari wisman. Meski begitu, pemandu kadang terkendala dengan pihak agen wisata yang hanya memilih pemandu tertentu. "Ya harapan saya sih, ada pemerataan sehingga semua pemandu bisa mendapatkan kesempatan yang sama,"tukas dia.
Untuk kelotok wisata, lanjut dia, terdapat 45 kelotok wisata yang beroperasi. Meskipun jumlah itu tergolong banyak namun tetap tidak mencukupi kebutuhan wisman pada saat high season seperti saat ini. Pasalnya, wisman lebih suka menyewa satu kelotok khusus bagi dia dan keluarga atau pasangannya. Untuk menarik wisman tinggal lebih lama di kelotoknya, pemilik kelotok menerapkan tarif yang unik. Harga sewa kelotok untuk satu hari berkisar antara Rp1,1 juta sampai Rp2 juta. Jika wisman menyewa dua hari, harga turun pada kisaran Rp650 ribu sampai Rp950 ribu. Paling murah, jika menyewa langsung untuk tiga hari. Wisman hanya dikenakan tarif antara Rp600 ribu sampai dengan Rp850 ribu.
Dihubungi terpisah, Ancis seorang pemandu wisata, ia mampu mengumpulkan Rp9 juta rupiah pada bulan-bulan seperti ini. Selain gaji memandu, mereka mendapatkan tip dari wisman. Meski begitu, pemandu kadang terkendala dengan pihak agen wisata yang hanya memilih pemandu tertentu. "Ya harapan saya sih, ada pemerataan sehingga semua pemandu bisa mendapatkan kesempatan yang sama,"tukas dia.
EmoticonEmoticon