Tuesday, January 10, 2017

Kasus Bupati Katingan, Moralitas Tetap Penting

Kasus yang menimpa Bupati Katingan AYT yang tertangkap 'basah'  bersama perempuan berinisial FY yang bukan istrinya di dalam kamar sebuah rumah kontrakan di Jalan Nangka Kelurahan Kasongan, Kecamatan Katingan Hilir, Kamis (5/1/2017) sekitar pukul 02.00 dinihari.

Berita terkait kasus ini dan pernak perniknya sudah menjadi viral dan tersebar seantero Indonesia. Kasus Bupati Katingan ini juga menjadi viral di berbagai jejaring media sosial (medsos). Kita seolah diingatkan kembali soal kasus Bupati Garut Aceng Fikri beberapa tahun lalu.



Satu hal yang ingin saya bahas kali ini, yakni moralitas. Banyak aktivis yang menganggap moralitas itu tidak terlalu penting. Mereka justru mengedepankan kapasitas. Pemimpin itu mau pemabuk, pezina, mo limo kasarannya tidak apa-apa asal kapasitasnya, kemampuannya memimpin bagus dan tidak korupsi.

Lalu kasus di Katingan ini bagaimana? Terbukti perzinahan Bupati Katingan AYT dengan FY yang belakangan diketahui PNS di RSUD setempat dan istri seorang anggota Polri ini telah mengguncang Indonesia. Bahkan bisa dibilang, lebih memalukan dari korupsi. Meski AYT seolah tanpa rasa malu dan terkesan santai.

Satu hal yang penting, masih relevankah? Kawan-kawan mahasiswa yang teriak dengan tangan terkepal berjuang untuk rakyat, namun di sisi lain mereka juga mabuk di sekretariat mahasiswa, kumpul kebo, kumpul sapi, kumpul jaran di kos-kosan. Bagaimana itu?

Jadi moralitas itu tetap penting di samping kapasitas yang mumpuni. Jangan sampai mabuk, zina, judi dll seolah diperbolehkan asal tidak korupsi. Kalau ada pemikiran aktivis seperti ini, cek di kosnya jangan-jangan dia kumpul jaran.... 


EmoticonEmoticon

Popular Post