Saturday, August 26, 2017

Crime Not Relating to Religion, Ethnicity, and Race

Currently, Indonesia is entering a miserable era. Government supporters seem free to issue hate speech under the pretext of retaliating against the opposition. But, in fact, it's just as bad as what the opposition does.

Ironically, the government has only applied tough action on the opposition and as if to allow its supporters. As is the latest case, a fraud by Umroh travel organizers, First Travel. Accounts that incidentally support the president connecting the perpetrators of fraud crime First Travel with the Islamic religion of the perpetrators.




In the above caption clearly written, "MARK ZUCKERBERG - PRISCILLA CHAN
Kafir, total wealth of USD 50 billion, 100% halal, 99% of it donated for the benefit of education and health of mankind all over the world indifferent Tribe and Religion."

As if he were going to say, Mark who is a Jew and Priscilla who is a Chinese, and both of them a non-Muslim is much better than the married couple Andika Surachman and Anniesa Hasibuan who is Muslim, and his wife hijab also. Though the criminal act was not related to the tribe, religion, race of a person.

But there are also like the account below, according to my estimates, the owner also includes government supporters. But more wise in addressing this kind of case. This account commented on the Corruption Eradication Commission (KPK) which officially arrested the Director General of Sea Transportation Ministry of Transportation Antonius Tonny Budiono (Tonny Budiono). Tonny allegedly received a bribe from Commissioner of PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan related to dredging work of Tanjung Mas Port Semarang. 




The caption is, "It is strange that this person can be a shark-class corrupt when he is not a Muslim, basically a criminal act not related to a person's religion and tribe a message for a collective punishment of a community because of the actions of a number of people in his community, In the ocean, we are victorious, at the harbor, we become crocodiles."

In my opinion, the pattern of linking criminals to sensitive things (ethnicity, religion, race) is very dangerous. Not only happened in Indonesia, a country like the USA has ever experienced it. Deep in the minds of the citizens of the USA, there are assumptions of colored people is evil, indian is a group evil people, black people are gangsters etc.

Surprisingly, the government supporters who claim to be Pancasila, uphold the differences, appreciate diversity, Bhinneka Tunggal Ika. However, their behavior is the same as those they claim to be intolerant. Funny is not it?

If there is genocide in Myanmar, we should not think that the religion of the perpetrators advocates genocide, then all those who profess the religion in Myanmar should be hostile. In essence, all religions may not teach their adherents to do evil. Even the man, God has been equipped to like the good things.

Then, drugs that try to enter Indonesia and successfully thwarted by the National Narcotics Agency (BNN) lately, many of these drugs come from China. But, that does not mean all Chinese people are evil, drug suppliers. There are also many good Chinese, we can not punish a community just because of the behavior of the community members.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tindak Pidana Tidak Berhubungan dengan Agama, Suku, dan Ras

Saat ini, Indonesia memasuki era yang menyedihkan. Golongan pendukung pemerintah seolah bebas mengeluarkan ujaran kebencian dengan dalih membalas kaum oposisi. Namun, sesungguhnya, hal itu sama jahatnya. 

Ironisnya, pemerintah hanya menerapkan tindakan tegas pada kaum oposisi dan seolah membiarkan kaum pendukungnya.Seperti kasus yang terbaru, penipuan yang dilakukan jasa penyelenggara perjalanan umroh, First Travel. Akun-akun yang notabene pendukung presiden menghubungkan pelaku kejahatan penipuan First Travel dengan agama Islam yang dianut pelaku.




Dalam caption di atas jelas tertulis, "MARK ZUCKERBERG - PRISCILLA CHAN
Kafir, total kekayaan USD 50 milyar, 100% halal, 99%nya didonasikan untuk kepentingan pendidikan dan kesehatan umat manusia di seluruh dunia tanpa pandang Suku dan Agama." 

Seolah-olah dia mau bilang, Mark yang seorang Yahudi dan Priscilla yang Tionghoa, dan non muslim jauh lebih baik daripada pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan yang muslim, dan istrinya berjilbab pula. Padahal tindakan kriminal itu tidak berhubungan dengan suku, agama, ras seseorang.

Namun ada juga yang seperti akun di bawah ini, menurut perkiraan saya, pemilik juga termasuk pendukung pemerintah. Namun lebih bijak dalam menyikapi kasus semacam ini. Akun ini mengkomentari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang resmi menahan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono (Tonny Budiono). Tonny diduga menerima suap dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan terkait dengan pengerjaan pengerukan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.




Captionnya, "Aneh juga org ini sampai bisa jadi koruptor kelas hiu padahal bukan org Islam. Pada dasarnya satu tindakan kriminal tidak berhubungan dgn agama dan suku seseorang sebuah pesan bagi yg suka menjatuhkan hukuman kolektif pada satu komunitas krn perbuatan sejumlah org dlm komunitasnya. Singkatnya di laut kita jaya di pelabuhan kita buaya."

Menurut saya, pola mengaitkan pelaku kejahatan dengan hal-hal berbau sensitif (suku, agama, ras) ini sangat berbahaya. Bukan hanya terjadi di Indonesia, negara sekelas USA pun pernah mengalaminya. Jauh dalam pemikiran warga USA, ada anggapan orang kulit berwarna itu jahat, orang Indian jahat, orang kulit hitam itu gangster dll. 

Anehnya, para pendukung pemerintah yang rata-rata mengklaim dirinya Pancasilais, menjunjung tinggi perbedaan, menghargai keragaman, Bhinneka Tunggal Ika. Namun, kelakuan mereka sama saja dengan orang-orang yang mereka klaim intoleran. Aneh kan?

Jika di Myanmar terjadi genosida, tidak boleh kita berpikir bahwa agama pelaku itu yang menganjurkan genosida, lalu semua orang yang beragama itu harus dimusuhi. Intinya, semua agama tidak mungkin mengajarkan penganutnya untuk berbuat kejahatan. Bahkan manusia itu, sudah dibekali Tuhan untuk menyukai hal-hal yang baik.


Lalu, narkoba yang mencoba masuk Indonesia dan berhasil digagalkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) akhir-akhir ini, banyak narkoba itu berasal dari China. Tapi, bukan berarti semua orang China (Tionghoa) itu jahat, pemasok narkoba. Banyak juga orang China yang baik, kita tidak bisa menghukum suatu komunitas hanya karena kelakuan anggota komunitas itu.



EmoticonEmoticon

Popular Post