Monday, June 29, 2015

Rajin Bermaksiat Namun Rejeki Lancar Jaya dan 'sukses

ADA orang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar, bisnisnya sukses, pelitnya luar biasa. Bagaimana bisa?

Jawabannya ada pada hadits berikut ini:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إذا رأيت الله يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معصيته ؛ فاعلم أنما ذلك منه استدراج ، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ} [الأنعام: 44].

Dari ‘Uqbah bin Amir, dari Rasulullah SAW: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj darinya”, kemudian Rasulullah SAW membaca firman: “ Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa”.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ: {سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ} [القلم: 44] ؛ قَالَ: كُلَّمَا أَحْدَثُوا خَطِيئَةً جددنا لهم نعمة وأنسيناهم الاسْتِغْفَارَ.

Ibnu Abbas menjelaskan firman Allah ‘Azza wajallah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Setiap kali mereka melakukan satu kesalahan kami beri mereka nikmat yang baru dan kami lupakan mereka untuk beristighfar.

عن سفيانَ في قولِهِ {سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُون} [الأعراف: 182] قالَ: نُسبغُ عَليهم النِّعمةَ ونَمنَعُهم الشكرَ.

Sufyan ats Tsauriy menjelaskan firman Allah: “Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui”, ia berkata: Kami karuniakan nikmat kepada mereka dan kami halangi mereka untuk bersyukur.

Kelancaran rezeki bukanlah standar sayangnya Allah kepada seseorang. Boleh jadi kelapangan hidup itu bentuk azab yang tidak disadari. Untuk apa banyak harta tapi batin merana, ancaman azab akhirat tidak dipedulikan. Kalaulah standar sayangnya Allah itu dengan kemewahan hidup dunia, Qarunlah orang yang paling disayangi Allah. Tapi akhirnya ia binasa ditelan bumi.

Juga sebaliknya, jangan mengira orang yang banyak ujian dan cobaan dalam hidup tanda ia dimurkai oleh Allah. Boleh jadi itu adalah musibah untuk menghapuskan dosa dan meninggikan derajatnya di surga nanti.

Penuntut ilmu juga begitu. Jangan mengira dapat nilai bagus dan selalu sukses adalah ukuran kasih sayang Allah kepadanya. Tapi lihatlah, bagaimana shalatnya, puasanya, bagaimana ketaatannya untuk tunduk pada aturan Allah, dan bagaimana usahanya untuk mengamalkan ilmunya.

Maka berhati-hatilah, kita sedang di posisi mana?

Standar sayang atau marahnya Allah itu adalah sejauh mana kita mampu taat kepada-Nya atau sedalam apa tenggelam dalam kemaksiatan

Mutiara Tahajud

MUTIARA TAHAJJUD

Nikmat sehat merupakan nikmat terbesar di dunia ini. Apalah artinya hitup tanpa sehat. Ketaatan kita kepada Allah akan lebih terasa ringan bila tubuh dalam keadaan sehat. Untuk itulah Allah telah memberikan solusi kepada kita untuk dapat mencegah,merawat bahkan merehabilitasi tubuh kita dengan sunnah-Nya yaitu dengan istiqamah tahajjud. Dengan tahajjud secara rutin antara lain membuat lambung menjadi sehat dan makanan yang kita konsumsi tidak mengendap menjadi penyakit. Subhanllah, inilah keajaiban kalamullah dan hari ini ilmu kedokteran telah mengamininya. Ada seorang nenek tua di Jember Jawa Timur. Usianya menginjak 130 tahun. Tapi ingatannya masih kuat. Apa resepnya ?. Pasrah terhadap kehendak Allah, istiqamah shalat malam dan selalu mendo’akan anak – anak dan juriyatnya.

Rasulullah saw senantiasa menasehati para sahabatnya agar melakukan ibadah malam dan memotivasi mereka untuk bangun dan segera meninggalkan tempat tidur untuk melakukannya, agar dapat bermunajah dengan Allah swt. Bahkan beliau saw sering mendatangi (menginspeksi) para sahabatnya itu secara langsung kerumah – rumah mereka. Beliau saw tahu persis rahasia kegaiban yang ada di tengah malam. Karena itu beliau menyuruh kita berlomba – lomba meraih keutamaan di tengah malam. 

Seseorang bertanya kepada Uwais Al Qarni, orang yang terkenal dilangit tapi tidak terkenal dibumi itu. “Mengapa Anda tidak pernah sakit ? “. Ia menjawab “Aku sedikit makan dan sedikit tidur. Dan Allah selalu menjaga kesehatanku”

Rasulullah saw bersabda “Sesungguhnya Allah swt telah menolongmu dengan satu shalat, yang shalat itu lebih baik untuk dirimu daripada binatang ternak yang merah – merah, yakni shalat witir. Waktu pelaksananya Allah berikan kepadamu dari sehabis Isya hingga terbit fajar “(HR.Abu Daud).” Allah menjadikan untuk kamu semua do’anya orang – orang baik, mereka bangun di malam hari dan berpuasa di siang hari, mereka semua bukanlah orang – orang yang banyak dosa dan bukan pula orang yang zalim “ (HR.Abdullah bin Humaid dan Al Maqdisi).

Sa’id bin Musayyib berkata “Sungguh seseorang yang bangun pada malam hari lalu menunaikan shalat malam, maka Allah akan memberikan kepadanya wajah yang berseri sehingga dicintai oleh setiap muslim dan melihatnya sebagai sosok yang belum pernah dilihat sebelumnya. Lalu beliau berkata ‘Sungguh saya sangat senang kepada orang ini.’”

Muslim bin Yasar bertutur “Orang yang sering merasakan  kenikmatan dunia tidak dapat merasakan kelezatan dari ibadahnya, ketika bermunajat kepada Allah swt di keheningan malam.” Muhammad Al Munkadir mengatakan “Yang tersisa dari kenikmatan dunia ini hanya ada tiga : Pertama, Melaksanakan Qiyamul Lail. Kedua, Berjumpa dengan sesama saudara. Ketiga, Menghadiri shalat berjemaah.“ (Al Maqrisy dalam Mukhtashar Qiyamul Lail).

Wallahu’alam.

Sunday, June 28, 2015

Dahsyatnya Doa “Duduk Diantara Dua Sujud”

Hilman Rosyad Syihab
52 mnt · 

Ketika orang ditany a, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim ?”, Banyak yang menjawabnya dengan salah.

Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa berdo’a.

Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia ϑαή akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari

Do’a itu adalah DO’A DIANTARA DUA SUJUD, marilah kita renungi maknanya :

√ ROBIGHFIRLII, Wahai Tuhan ampunilah dosaku. Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridho اللّهُ Dosa adalah kotoran hati Ɣªηƍ membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

√ WARHAMNII, Sayangilah diriku. Kalau kita disayang اللّهُ hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih S∂y∂ή9 akan dapat dicapai semua cita2. Dengan kasih S∂y∂ή9 اللّهُ nafsu kita akan terbimbing.

√ WAJBURNII, Tutuplah segala kekuranganku. Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dll. Kalau kekeurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ , maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.

√ WARFA’NII, Tinggikanlah derajatku. Kalau اللّهُ sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.

√ WARZUQNII, Berikanlah aku rizki, sebagai hamba اللّهُ kita membutuhkan rizki. اللّهُ mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga ϑαή tanpa perhitungan.

√ WAHDINI, Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan. Kita tidak hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah.

√ WA’AAFINII, Berikanlah aku kesehatan. Apabila kita sehat kita bisa menambah kebaikan ϑαή manfaat serta tidak menjadi beban oranga lain. “Health is not everything, but without health everything is nothing.”

√ WA’FUANNII, Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan. Kita awali do’a ini dengan mohon ampun dan kita akhiri dengan permohonan agar catatan dosa kita dihapus. Sehingga kita benar-benar bersih dari dosa seperti bayi yang baru lahir.

Allah memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah mencontohkan kepada kita, menurut logika do’a tersebut pasti terkabul.

.... TAPI PERSOALANNYA “DIMANA HATI DAN PIKIRAN KITA KETIKA KITA MEMBACA DO’A ITU ?”
RASULULLAH MENGINGATKAN KITA BAHWA, “ALLAH TIDAK AKAN MENGABULKAN DO’A YANG KELUAR DARI HATI YANG LALAI.”
SEMOGA BERMANFAAT .

Al Quran Menjawab

KENAPA AKU DIUJI ?
AL-QURAN MENJAWAB :
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ‏
وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ
Qs. Al-Ankabut : 2-3 “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta
.
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YANG AKU INGINKAN ?
AL-QURAN MENJAWAB :
كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ لَّـكُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ خَيۡرٌ لَّـکُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤىاَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Qs. Al-Baqarah : 216 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
AL-QURAN MENJAWAB :
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا
Qs. Al-Baqarah : 286 “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

KENAPA FRUSTASI ?
AL-QURAN MENJAWAB :
وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ
Qs. Al-Imran : 139 “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?
AL-QURAN MENJAWAB :
وَاسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ‌ؕ وَاِنَّهَا لَكَبِيۡرَةٌ اِلَّا عَلَى الۡخٰشِعِيۡنَۙ
Qs. Al-Baqarah : 45 “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata.

APA YANG AKU DAPAT ?
AL-QURAN MENJAWAB :
اِنَّ اللّٰهَ اشۡتَرٰى مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اَنۡفُسَهُمۡ وَاَمۡوَالَهُمۡ بِاَنَّ لَهُمُ الۡجَــنَّ
Qs. At-Taubah : 111 “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan SURGA/ jannah untuk mereka”

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
AL-QURAN MENJAWAB :
فَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَقُلۡ حَسۡبِىَ اللّٰهُ ۖ  لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ؕ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ‌ ؕ وَهُوَ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡعَظِيۡمِ
Qs. At-Taubah : 129 “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.

AKU TAK SANGGUP !!
AL-QURAN MENJAWAB :
يٰبَنِىَّ اذۡهَبُوۡا فَتَحَسَّسُوۡا مِنۡ يُّوۡسُفَ وَاَخِيۡهِ وَلَا تَايۡــَٔسُوۡا مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يَايۡــَٔسُ مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡكٰفِرُوۡنَ
Qs. Yusuf : 87  “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir…

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )

KISAH NYATA KEAJAIBAN SHOLAT TEPAT DI AWAL WAKTU ..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Saya ada cerita tentang sahabat saya beda profesi tapi amalannya sama dengan saya. Dia selalu menjaga sholat diawal waktu. Apa yang terjadi? Dengan menjaga sholat wajib di awal waktu ternyata dia mendapatkan keberkahan yang tidak pernah terbayang sebelumnya.
Sahabat saya yang satu ini, profesi awalnya adalah sopir angkot. Setiap hari dia menyupir angkot dengan sistem setoran ke majikan. Setor karena angkotnya punya orang lain.
Nah suatu hari, majikannya bangkrut. Karena semakin mahalnya harga bensin. Akhirnya sahabat saya ini katakanlah Udin, dia jadi tidak punya mata pencaharian. Karena angkot majikannya sudah dijual. Karena Udin bukan tipe orang yang gampang putus asa, akhirnya dia mencari pekerjaan lain. Dipilihlah becak sebagai jalan ikhtiarnya.
Karena hanya berprofesi sebagai tukang becak, kehidupannya pun sangat sederhana kalau tidak mau dikatakan kurang. Dia tinggal bersama tiga putri dan seorang istrinya di sebuah rumah kontrakan yang mungkin cuma layak disebut kamar.
Tidak ada yang istimewa dari kehidupan sehari-harinya. Pagi-pagi pergi dari rumah mencari penumpang, sore pulang. Setiap hari seperti itu. Namun setelah dicermati, tenyata ada satu hal yang membuat Udin berbeda dari abang becak lainnya, bahkan dari kebanyakan kita. Udin selalu menjaga sholat diawal waktu, dan selalu dia lakukan di Masjid.
Dimanapun dia berada selalu menyempatkan bahkan memaksakan sholat diawal waktu. Setiap mendekati waktu sholat, jika tidak ada penumpang dia akan mangkal di tempat yang dekat dengan masjid. Iya mendekati masjid.
Pokoknya dia tidak pernah ketinggalan sholat wajib awal waktu bahkan selalu berjamaah di masjid. Dan tenyata itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Ternyata istri dan ketiga putrinya pun begitu, mereka selalu sholat diawal waktu, meskipun berada di rumah.
Singkat cerita, suatu hari ketika saya sedang mangkal di salah satu hotel berbintang di Bandung. Ada seorang ibu turun dari mobil Mercy tiba-tiba mendekati saya dan meminta untuk diantar ke salah satu tempat perbelanjaan di kawasan alun-alun kota Bandung, kata Udin.
Ketika si Ibu itu bilang minta dianter memakai becak saya malah balik nanya. “Engga salah Bu naik becak ?” kata Udin.
“Engga Bang, jalanan macet, biar mobil disimpen di hotel aja, sekalian sopir saya istirahat,” jawab si Ibu.
Maka dianterlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan yang dia minta. Saya pun mengayuh becak masih dalam keadaan kaget. Ketika mendekati alun-alun Bandung, terdengarlah suara adzan dzuhur dari Masjid Raya Jawa Barat.
“Saya langsung belokkan becak ke pelataran parkir Majid. Si Ibu pun heran dengan apa yang saya lakukan”, kata Udin.
“Bang kok berhenti disini?” kata si Ibu.
“Iya Bu, udah adzan, Allah udah manggil kita buat sholat.”
“Saya mau sholat dulu. Ibu turun disini aja, tokonya udah dekat koq, di belakang masjid ini. Biarin Bu GA USAH BAYAR.”
“Tanggung Bang, lagian saya takut nyasar,” kata si Ibu.
“Kalo Ibu mau saya anter saya sholat dulu, ya, Bu.”
Setelah selesai sholat Udin pun kembali menuju ke becaknya. Ternyata si Ibu dan asistennya masih nunggu di becak. Diantarlah si Ibu tadi ke pusat perbelanjaan di belakang Masjid Raya. “Bang tunggu disni ya, ntar antar lagi saya ke hotel,” kata si Ibu.
“Iya Bu, tapi kalo Ibu balik lagi ke becak pas adzan ashar, ibu tunggu dulu disini, saya jalan kaki ke masjid.”
Singkat cerita si Ibu kembali ke becak jam 15.30. Kemudian di becak dia nanya dimana Udin tinggal.
Si Ibu penasaran dengan kebiasaan Udin, demi sholat diawal waktu berani meninggalkan penumpang di becak, ga peduli dibayar atau tidak. “Bang, saya pengen tau rumah abang,” kata si Ibu.
“Waduh emangnya kenapa Bu?” tanya Udin kaget.
“Saya pengen kenal sama keluarga abang,” kata si Ibu.
“Jangan Bu, rumah saya jauh. Lagian di rumah saya engga ada apa-apa.”
Si Ibu terus memaksa. Akhirnya setelah menunggu si Ibu sholat jamak dzuhur dan ashar di hotel, mereka pun pergi menuju rumah Udin.
Tapi kali ini Udin pake becak, si Ibu mengikuti di belakangnya pake mobil Merci terbaru.
Setibanya di rumah kontrakan Udin, si Ibu kaget, karena rumahnya sangat kecil. Tapi kok berani tidak dibayar demi sholat.
Mungkin karena penasaran si Ibu nanya. “Bang koq berani engga dibayar?”
“Rezeki itu bukan dr pekerjaan kita Bu, rezeki itu dari Allah, saya yakin itu. Makanya kalo Allah manggil kita harus dateng.”
“Haiyya 'Alal Fallaah … kan jelas Bu. Marilah kita menuju kemenangan, kesejahteraan, kebahagiaan. Saya ikhtiar udah dengan narik becak, hasilnya gimana Allah. yang penting kitanya takwa ke Allah ya kan Bu?” kata Udin.
“Saya yakin janji Allah di QS c 2-3.” kata Udin. Si Ibu pun terdiam sambil meneteskan air mata.
Setelah dikenalkan dan ngorol dgn keluarga Udin si Ibu pun pamit. Sambil meminta Udin mengantarkannya kembali minggu depan.
“Insya Allah saya siap Bu,” kata Udin. Si Ibu pun pamit sambil memberi ongkos becak ke Istrinya Udin. Setelah si Ibu pergi ongkos becak yang dimasukan kedalam amplop dibuka oleh Udin. Ternyata isinya satu juta rupiah. Udin dan keluarganya pun kaget dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan melewati si Ibu tadi.
Seminggu kemudian Udin mendatangi hotel tempat si Ibu menjanjikan. Setelah bertanya ke satpam, Udin tidak diperbolehkan masuk. Satpam engga percaya ada tamu hotel bintang lima janjian sama seorang tukang becak. Udin ga maksa, dia kembali ke becaknya.
Nah, itu pula yang sering kita lakukan, seringkali kita melihat orang dari penampilannya. Padahal Allah tidak melihat pangkat, jabatan, pekerjaan, harta, warna kulita kita. Allah hanya melihat ketakwaan kita. Karena penasaran Udin ga masuk-masuk ke Lobby Hotel, akhirnya si Ibu keluar, dan melihat Udin sedang tertidur di becaknya.
“Bang, kenapa engga masuk?” Tanya si Ibu sambil membangunkan Udin.
“Ga boleh sama satpam Bu,”jawab Udin.
“Bang, kan kemaren abang yang ngajak saya jalan-jalan pake becak. Sekarang giliran saya ngajak abang jalan-jalan pake mobil saya,” kata si Ibu.
“Lah, Ibu ini gimana sih, katanya mau saya anter ke toko lagi,” kata Udin.
“Iya mau dianter tapi bukan ke toko bang,” kata si Ibu diawal waktu.
Setelah diajak naik mobil Merci nya si Ibu, Udin pun menolaknya, karena dia merasa kebingungan.
“Mau dibawa kemana saya Bu ?”
“Udah saya pake becak saya aja, ngikut di belakang mobil Ibu. Engga pantes saya naik mobil sebagus itu,” kata Udin.
“Lagian becak saya mau ditaro dimana?”
Namun setelah dibujuk oleh sopir dan asisten si Ibu, Udin pun mau ikut naik mobil. Becaknya dititip di parkiran belakang hotel.
Berangkatlah mereka dari hotel. Masih dengan rasa penasaran Udin pun bertanya, “mau kemana sih Bu?”
Di salah satu kantor Bank Syariah, mereka pun berhenti. “Bang, pinjem KTP nya ya”, kata asisten si Ibu.
“Waduh apalagi nih?” pikir Udin.
“Buat apa Neng? Koq saya diajakin ke Bank, trus KTP buat apa?”, kata Udin heran.
Akhirnya asisten si Ibu menjelaskan, bahwa ketika minggu lalu mereka dianter Udin belanja, si Ibu mendapatkan sebuah pelajaran.Pelajaran hidup yang sangat mendalam. Dimana seorang abang becak dengan kehidupan yang pas-pasan tapi begitu percaya kepada janji Allah.
Sementara si Ibu yang merupakan seorang pengusaha besar dan suaminya pun pengusaha, selama ini kadang ragu pada janji Allah. Seringkali, akibat kesibukan mengurus usaha, belanja, meeting dll, dia menunda-nunda sholat. Bahkan tidak jarang lupa sholat.
“Nah sejak minggu lalu setelah pulang dari Bandung, Ibu mulai merubah kebiasaannya. Dia selalu berusaha sholat awal waktu”, kata asisten.
Saat pulang ke Jakarta, suaminya pun heran dengan perubahan si Ibu. Padahal dia juga punya kebiasaan yang sama dengan istrinya. Setelah diceritakan asal mula perubahan itu, suaminya pun menyadari, bahwa selama ini mereka salah. Terlalu mengejar dunia. Oleh karena itu Ibu dan suaminya ingin menghadiahi abang Udin untuk berangkat haji. Mendengar akan DIBERANGKATKAN IBADAH HAJI, Udin pun kaget campur bingung.
Dengan spontan Udin MENOLAK hadiah itu. “Engga mau neng, saya engga mau berangkat haji dulu. Meskipun itu doa saya tiap hari.”
“Loh koq engga mau Bang?” kata asisten kaget.
“Apa kata tetangga dan sodara2 saya nanti neng, saat saya pulang berhaji. Koq ke haji bisa tapi masih ngebecak?”
“Memang berangkat haji adalah cita2 saya. Tapi nanti setelah saya mendapatkan pekerjaan selain narik becak neng.”
Akhirnya asisten berdiskusi dgn si Ibu. Sambil menunggu mereka diskusi. Udin pun tidak henti2nya bertanya pada Allah.
“Ya Allah pertanda apakah ini?” kata Udin.
Tidak lama si Ibu menghampiri Udin dan bertanya “Bang, kan abang bisa bawa mobil, bagaimana kalau menjadi supir di perusahaan saya di Jakarta?”
“Waduh … Jakarta ya, Bu? Ntar, keluarga saya gimana disini. Anak-anak masih butuh bimbingan saya. Apalagi semuanya perempuan. Kayaknya engga deh Bu. Biar saya pulang aja deh. Insya Allah kalau Allah ridho lain kali pasti saya diundang untuk berhaji.”
Akhirnya si Ibu membujuk Udin untuk mendaftar haji dulu. Brangkatnya mau kapan terserah, yang penting dia menjalankan amanat suaminya. Kemudian si Ibu menelpon suaminya, menjelaskan kondisi yang ada mengenai Udin. Setelah selesai mendaftar haji di Bank, kemudian mereka pergi menuju sebuah dealer mobil.
“Kok masuk ke dealer mobil, Bu? Ibu mau beli mobil lagi? Mobil ini kurang gimana bagusnya?” kata Udin bingung. Sambil tersenyum si Ibu meminta Udin menunggu di mobil. Dia pun turun bersama asistennya. Selang setengah jam, si Ibu kembali ke mobil sambil membawa kwitansi pembayaran tanda jadi mobil.
“Nih bang, barusan saya sudah membayar tanda jadi pembelian mobil angkutan umum, pelunasannya nanti kalau trayek sudah diurus.”
“Mobil angkutan umum ini buat bang Udin, hadiah dari suami saya.” Kata si Ibu.
“Jadi sambil menunggu keberangkatan abang ke haji tahun depan, abang bisa menabung dengan usaha dari mobil angkutan milik sendiri.”
Sambil meneteskan air mata tidak henti-hentinya Udin mengucap syukur kepada Allah.
“Ini bukan dari saya dan suami saya, ini dari Allah melalui perantaraan saya,” kata si Ibu.
“Hadiah karena abang selalu menjaga sholat diawal waktu. Dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan suami.”
“Mudah-mudahan kita semua bisa istiqomah menjaga sholat awal waktu, ya, bang,” kata si Ibu.
Akhirnya mereka pun kembali ke hotel, namun sebelumnya mampir di masjid untuk sholat dzuhur berjamaah.Setelah sholat dzuhur kemudian makan siang, mereka pun berpisah. Udin pulang ke rumah dengan becaknya. Si Ibu langsung ke Jakarta.
Setelah itu kehidupan Udin semakin membaik. Dia sudah memiliki rumah sendiri, walapun nyicil. Yang tadinya dia seorang supir angkot dan abang becak, sekarang dia jadi pemilik angkot dan sudah berhaji.
Alhamdulillah sampai saat ini Udin masih terus menjaga sholat awal waktu, malah semakin yakin dengan janji Allah. Cerita ini merupakan KISAH NYATA, meskipun ada beberapa penambahan dan pengurangan dalam penuturannya.
Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, dan menjadikan kita semakin yakin dengan janji Allah.
Sahabat, .. poin dari cerita ini adalah ketika Allah berkehendak, semuanya akan menjadi nyata. Mari kita jaga sholat diawal waktu, untuk mendapatkan keberkahan dari-Nya. Jangan tinggalkan pula sholat dhuha dan tahajud-nya yach .. Semangat!! ..
#reshare

Wednesday, June 10, 2015

Kisah Inspiratif Sedekah Pedagang Nasi

Sedekah terbaik yang dilakukan seorang pedagang nasi bernama Imam Syafi’i di Surabaya yang biasanya mendapat untung hanya rata-rata Rp10 ribu setiap hari. Suatu hari, di bulan Januari 2007, setelah mendengarkan tausiyah dari seorang ustadz tentang keutamaan sedekah, dia dan istriya tergerak hati untuk menyedekahkan seluruh uang tabungan yang mereka miliki, yaitu hanya Rp1 juta.

Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membayar kontrakan rumah, rekening listrik, biAya sekolah anaknya dan lain-lainnya. Akan tetapi akhirnya dengan penuh keyakinan mereka menyedekahkan seluruh uang tersebut. Uang yang bagi mereka sangat besar dan sangat berarti karena menyangkut kepastian hidup bernaung dan sekolah anak-anaknya juga.

Satu minggu berlalu, tidak ada jawaban apa-apa terhadap sedekah yang mereka keluarkan. Dua bulan kemudian, mereka mulai goyah dengan keyakinannya tentang sedekah. Sebab uang tersebut merupakan cadangan satu-satunya yang mereka punyai untuk berbagai keperluan rumah tangganya.


Istrinya sempat ingin meminjam uang kepada tetangga, namun suaminya melarangnya. ”Kalaupun kita diusir dari rumah kontrakan gara-gara sedekah, mengapa kita tidak mengadu kepada Allah Bu?” kata Imam kepada istrinya.

Benar saja, tidak berapa lama kemudian, pedagang nasi itu ditunjuk sebagai koordinator catering korban lumpur Lapindo. Setiap hari dia mendapat order Rp30 juta. Apabila mengambil untung 5% saja, dalam dua bulan mereka sudah mendapat untung Rp90 juta.! “Sejak saat itulah kami merasa rejeki kami terus mengalir. Kami yakin ini juga berkat doa santri-santri Al Qur’an yang turut kami santuni,” kata Imam Syafi’i.




Bulan Nopember 2007, pedagang nasi itu telah menandatangani kontrak Rp20 miliar yakni untuk menyediakan katering dari Group Bakrie. Kini dalam waktu setahun mereka telah berkembang menjadi tiga perusahaan yaitu PT Diana (katering), PT Kurnia (perusahaan lata catering) dan PT Prakoso (supplier produksi katering). Usaha catering mereka bahkan ditabelkan sebagai terbesar kedua di Surabaya. Sebanyak 120 karyawan bekerja di tiga perusahaan tersebut.

Selain itu, sebagai wujud rasa syukur, tahun lalu dia menghajikan 13 anggota keluarga besarnya, termasuk anaknya. Sedekah tetap mereka jalankan karena mereka merasa bahwa kekayaan yang mereka miliki berkat dari sedekah 1 juta dulu, cadangan uang satu-satunya yang mereka miliki. Tidak mudah bagi siapapun menyedekahkan uang yang baginya sangat berarti, sangat diandalkan bagi kelangsungan hidup usaha dan tempat bernaungnya termasuk kelanjutan sekolah anak-anaknya.

Tapi itulah rezeki Imam Syafi’i, seseorang yang telah melakukan sedekah terbaik yang mereka punyai, yang telah mengangkat harkat dan martabatk keluarganya yang tadinya miskin dan kini telah berubah drastis. Rezeki itu memacu cepat perkembangan usahanya.

Popular Post